DUNIA
2 menit membaca
Israel membunuh lebih dari 180 anak-anak di Gaza dalam sehari: PBB
Tidak ada pasokan makanan yang diizinkan masuk ke Gaza sejak awal Maret akibat blokade Israel, kata UNRWA.
Israel membunuh lebih dari 180 anak-anak di Gaza dalam sehari: PBB
“Setiap hari tanpa pasokan berarti anak-anak pergi tidur dalam keadaan lapar,” kata seorang pejabat PBB. /Foto: AA
28 Maret 2025

Lebih dari 180 anak Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza dalam satu hari di tengah serangan mematikan di wilayah tersebut, menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

“Lebih dari 180 anak-anak dilaporkan tewas dalam satu hari di Gaza,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Namun, badan PBB tersebut tidak menjelaskan kapan tepatnya anak-anak itu tewas.

“Jika gencatan senjata tidak dipulihkan, kehilangan nyawa dalam skala besar akan terus berlanjut,” kata pernyataan itu.

Tentara Israel melancarkan serangan udara mendadak di Gaza pada 18 Maret, menewaskan 855 orang, melukai hampir 1.900 lainnya, dan menghancurkan kesepakatan gencatan senjata serta pertukaran tahanan yang telah berlaku sejak Januari.

PBB memperkirakan sekitar 124.000 warga Palestina kembali mengungsi sejak Israel melanjutkan serangannya ke Gaza.

“Keluarga-keluarga di Gaza terpaksa mengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman,” kata UNRWA.

“Pada saat yang sama, pengepungan yang sedang berlangsung memperburuk krisis kemanusiaan. Warga sipil harus dihormati dan dilindungi. Setiap saat. Di mana saja.”

TRT Global - Israel constantly denying aid supplies to Gaza: UN

The UNRWA warns of a total collapse in Gaza without urgent aid access.

🔗

‘Tidak ada makanan, tidak ada air’

Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, mengatakan tidak ada pasokan makanan yang diizinkan masuk ke Gaza sejak awal Maret akibat blokade Israel di wilayah tersebut.

“Sejak 2 Maret, tidak ada makanan, air, obat-obatan, atau pasokan komersial yang diizinkan masuk ke Gaza karena larangan oleh Israel,” katanya. “Ini adalah yang terlama sejak perang dimulai.”

“Setiap hari tanpa pasokan berarti anak-anak tidur dalam keadaan lapar,” Touma memperingatkan.

Lebih dari 50.200 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 113.900 lainnya terluka dalam serangan militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang yang dilakukannya di wilayah tersebut.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us