Portugal mungkin akan menghadapi pemilu umum ketiga dalam tiga tahun terakhir setelah pemerintahan tengah-kanan yang dipimpin Perdana Menteri Luis Montenegro kalah dalam mosi tidak percaya.
Pemungutan suara pada hari Selasa dilakukan terkait tuduhan konflik kepentingan terhadap Montenegro yang melibatkan bisnis keluarganya. Upaya menit terakhir untuk menghindari pemungutan suara gagal karena tidak tercapainya kesepakatan mengenai pembentukan penyelidikan parlemen yang diusulkan.
“Pemerintah telah mencoba segalanya hingga menit terakhir untuk menghindari pemilu yang mendadak,” kata Montenegro saat meninggalkan parlemen.
Partai Sosialis (PS), partai oposisi utama, dan partai sayap kanan Chega, keduanya memberikan suara untuk menjatuhkan pemerintahan.
Presiden negara itu, Marcelo Rebelo de Sousa, kini harus memutuskan apakah akan membubarkan parlemen dan mengadakann pemilihan umum baru.
Montenegro, 52 tahun, yang baru menjabat kurang dari setahun, mengatakan pada awal debat parlemen mengenai mosi tidak percaya bahwa “Saya tidak melakukan kejahatan apa pun.”
Parlemen membahas mosi kepercayaan tersebut selama lebih dari tiga jam, dengan PS menegaskan bahwa Montenegro harus bekerja sama dengan penyelidikan parlemen khusus terkait urusan bisnis keluarganya.
Namun, kedua pihak gagal mencapai kesepakatan mengenai syarat-syarat penyelidikan, dan pemungutan suara kepercayaan tetap dilanjutkan.
“Pemungutan suara hari ini akan menentukan apakah kita akan mengadakan pemilu dan apakah Partai Sosialis akan bersekutu dengan sayap kanan jauh untuk menjatuhkan pemerintahan,” kata Montenegro sebelumnya di parlemen pada hari Selasa.
Pemilu baru dapat membuat partai sayap kanan jauh Chega mendapatkan ebih banyak keuntungan setelah menjadi kekuatan politik terbesar ketiga di Portugal dalam pemilu legislatif Maret 2024, ketika mereka meningkatkan kursi dari 12 menjadi 50 kursi, dan memenangkan 18 persen suara populer.
‘Pengunduran diri pengecut’
Pada hari Senin, PS secara resmi meminta komisi penyelidikan parlemen terkait kemungkinan konflik kepentingan Montenegro.
Perdana menteri telah menanggapi secara tertulis pertanyaan dari pihak oposisi, “tetapi jawaban tertulis ini tidak cukup untuk menghilangkan kecurigaan,” kata pemimpin PS Pedro Nuno Santos pada hari Senin.
Montenegro mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia mengajukan mosi kepercayaan karena risiko ketidakstabilan yang berkepanjangan.
Santos mengatakan langkah itu sama saja dengan “pengunduran diri yang pengecut.”
Perdana menteri mengatakan kepada CNN Portugal pada hari Senin bahwa ia akan mencalonkan diri lagi jika De Sousa menyerukan pemilu parlemen baru, yang kemungkinan akan diadakan pada 11 atau 18 Mei.
De Sousa telah memanggil partai-partai pada hari Rabu, dan pada hari Kamis akan mengadakan pertemuan Dewan Negara.
Pemimpin Partai Sosial Demokrat Montenegro menjabat pada April tahun lalu tetapi tanpa mayoritas mutlak di parlemen.
Tuduhan utama terhadapnya berkaitan dengan penyedia jasa yang dimiliki oleh istri dan anak-anak Montenegro.
Media Portugal melaporkan tuduhan bahwa perusahaan tersebut memiliki kontrak dengan beberapa perusahaan swasta yang bergantung pada kontrak pemerintah.
Media juga melaporkan dugaan penyimpangan dalam pembelian sebuah apartemen.
Montenegro, yang sebelumnya telah selamat dari dua mosi tidak percaya, membantah melakukan kesalahan.
Pemilu umum berikutnya di Portugal dijadwalkan pada Januari 2028.