PBB menyatakan bahwa harga makanan meningkat lebih dari 100 kali lipat di Gaza yang terkepung setelah penutupan perbatasan oleh Israel.
"Mitra kemanusiaan kami melaporkan bahwa setelah penutupan perlintasan ke Gaza kemarin, harga tepung dan sayuran meningkat lebih dari 100 kali lipat," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers pada hari Senin.
"Ada begitu banyak pencapaian. Mari kita teruskan," tambahnya.
Ketika ditanya tentang pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengklaim alasan penghentian bantuan adalah karena Hamas menjual bantuan tersebut, Dujarric menjawab: "Tidak ada laporan seperti itu yang kami terima dari rekan-rekan kami di lapangan."
"Sejak gencatan senjata, kami melihat aliran bantuan yang jauh lebih bebas dan langsung, dan kami tidak melihat adanya penjarahan seperti yang terjadi sebelum gencatan senjata," tambahnya.
Kekerasan Israel
Israel telah membunuh hampir 48.400 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dalam serangan di Gaza yang terkepung.
Serangan tersebut, yang meninggalkan wilayah itu dalam kehancuran, dihentikan sementara di bawah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Namun, Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza pada hari Minggu, beberapa jam setelah berakhirnya fase pertama kesepakatan gencatan senjata.
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.