Türkiye
2 menit membaca
Hak veto PBB harus dimiliki oleh satu negara Islam — Erdogan
"Sudah saatnya mekanisme pengambilan keputusan global beradaptasi dengan dinamika realitas dunia yang berubah," kata Presiden Turkiye.
Hak veto PBB harus dimiliki oleh satu negara Islam — Erdogan
Turki memandang proses keanggotaannya di UE sebagai "prioritas strategis," karena merupakan "bagian yang tidak terpisahkan dari Eropa," kata Erdogan
4 Maret 2025

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa umat Muslim, yang merupakan seperempat dari total populasi dunia, harus mendapatkan representasi dalam proses pengambilan keputusan penting global sebagaimana mestinya.

Erdogan mengatakan, “Kehadiran sebuah negara Islam dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB adalah sebuah keharusan, bukan sekadar kebutuhan.”

“Perjuangan kita, yang dipandu oleh prinsip bahwa 'dunia lebih besar dari lima,' bertujuan untuk membangun struktur yang lebih inklusif guna menggantikan sistem keamanan global yang justru terus memperparah masalah,” tambahnya. “Sudah saatnya mekanisme pengambilan keputusan global beradaptasi dengan realitas dinamika dunia yang terus berubah.”

Erdogan juga menyampaikan, “Israel tidak akan menemukan perdamaian yang mereka cari tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan integritas wilayah berdasarkan perbatasan tahun 1967.”

“Seolah-olah seruan mereka untuk mencaplok wilayah Tepi Barat belum cukup, para menteri di pemerintahan Israel bermain api dengan provokasi yang selalu menargetkan Masjid Al Aqsa,” tambahnya, sambil menegaskan kembali bahwa masjid bersejarah di Yerusalem itu adalah “garis merah” bagi Turkiye.

Keamanan Eropa Tak Terbayangkan Tanpa Turkiye

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan juga menegaskan bahwa keamanan Eropa tanpa keterlibatan Turkiye adalah sesuatu yang tidak dapat dibayangkan.

Turkiye melihat proses keanggotaan penuh Uni Eropa sebagai “prioritas strategis,” karena Turkiye adalah “bagian yang tak terpisahkan dari Eropa,” kata Erdogan dalam pidatonya kepada para duta besar asing yang bertugas di ibu kota Ankara pada hari Senin.

“Semakin mustahil bagi Eropa untuk terus menjadi aktor global tanpa Turki mengambil alih peran yang sudah menjadi haknya,” ujar Presiden Turkiye tersebut saat acara buka puasa bersama, sebuah tradisi sore selama bulan suci Ramadhan.

SUMBER:AA
Intip TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us