BISNIS DAN TEKNOLOGI
1 menit membaca
China mendesak penghapusan penuh tarif AS
Meskipun AS membebaskan beberapa produk elektronik dan alat pembuatan chip, sebagian besar barang China masih menghadapi tarif tinggi.
China mendesak penghapusan penuh tarif AS
Kementerian Perdagangan Beijing mengatakan pengecualian tersebut merupakan "langkah kecil" yang diambil Washington, dan China sedang "mengevaluasi dampak" dari keputusan tersebut. / Reuters
14 April 2025

China mendesak Amerika Serikat untuk "sepenuhnya membatalkan" tarif timbal balik setelah Washington mengumumkan pengecualian untuk produk elektronik konsumen dan peralatan utama pembuat chip.

"Kami mendesak AS untuk... mengambil langkah besar untuk memperbaiki kesalahannya, sepenuhnya membatalkan praktik salah 'tarif timbal balik' dan kembali ke jalur yang benar dengan saling menghormati," kata juru bicara kementerian perdagangan pada hari Minggu.

Sebuah pemberitahuan pada Jumat malam oleh kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyatakan bahwa smartphone, laptop, chip memori, dan produk lainnya akan dikecualikan dari tarif global yang diberlakukan Presiden Donald Trump bulan ini.

Kementerian perdagangan Beijing menyebut pengecualian tersebut sebagai "langkah kecil" oleh Washington, dan China sedang "mengevaluasi dampak" dari keputusan tersebut.

Sikap Tegas

Hal ini terjadi ketika tarif impor balasan China sebesar 125 persen terhadap barang-barang AS mulai berlaku pada hari Sabtu, dengan Beijing tetap bersikap tegas terhadap mitra dagang terbesarnya.

Pengecualian ini akan menguntungkan perusahaan teknologi AS seperti Nvidia dan Dell, serta Apple, yang memproduksi iPhone dan produk premium lainnya di China.

Setelah negara tersebut dikecualikan dari pembebasan tarif selama 90 hari, sebagian besar barang China masih menghadapi tarif menyeluruh sebesar 145 persen.

TRT Global - ‘China responded to US bullying, but door to dialogue wide open’

Veteran Chinese policy advisor says Beijing had no choice but to hit back at Trump’s tariff hikes, but hopes diplomacy and pragmatism can bring both sides back to the negotiating table.

🔗

SUMBER:AFP
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us