Kremlin mengonfirmasi bahwa moratorium atas serangan terhadap infrastruktur energi berakhir, namun Presiden Putin belum memberikan instruksi baru terkait hal ini.
Moratorium selama satu bulan terhadap serangan yang menargetkan infrastruktur energi telah berakhir, dan Presiden Rusia Vladimir Putin belum mengeluarkan arahan baru terkait hal ini, menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Ketika ditanya dalam konferensi pers di Moskow apakah berakhirnya moratorium tersebut berarti Rusia dan Ukraina dapat kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas energi satu sama lain, Peskov menjawab pada hari Jumat: "Memang benar bahwa bulan tersebut telah berakhir, tetapi saat ini belum ada instruksi tambahan dari Panglima Tertinggi, Presiden (Vladimir) Putin."
Peskov menyebut jeda sementara dalam serangan terhadap sektor energi sebagai "kemajuan tertentu" dalam konteks penyelesaian masalah Ukraina yang lebih luas.
"Federasi Rusia mematuhi moratorium ini - tidak seperti pihak Ukraina," katanya.
Peskov mengakui bahwa "perkembangan tertentu" telah terjadi terkait konflik Ukraina, tetapi menekankan bahwa "banyak diskusi sulit masih akan berlangsung," seraya mengatakan bahwa kontak yang sedang berlangsung "cukup sulit," dan secara umum, "topik ini tidaklah mudah."
"Pihak Rusia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, memastikan kepentingan nasionalnya sendiri, dan tetap terbuka untuk dialog," katanya.
Peskov juga mencatat bahwa saat ini tidak ada pembicaraan yang dijadwalkan antara Putin dan Presiden AS Donald Trump, tetapi menambahkan bahwa percakapan "dapat segera diatur jika diperlukan."
Berkomentar tentang pertemuan hari Kamis di Paris mengenai penyelesaian konflik Ukraina, juru bicara Kremlin tersebut menyampaikan skeptisisme terhadap pendekatan Eropa.
"Kami tidak mendengar seruan untuk perdamaian di Ukraina dari Eropa. Sebaliknya, kami mendengar seruan untuk militerisasi lebih lanjut, baik di Eropa maupun Ukraina. Apa yang kami dengar dari pihak Eropa belakangan ini tampaknya tidak akan berkontribusi pada resolusi damai," katanya.