Sebuah serangan bom bunuh diri yang diduga menargetkan konvoi paramiliter di barat daya Pakistan menewaskan setidaknya lima orang, termasuk tiga anggota Pasukan Perbatasan (Frontier Corps), dan melukai lebih dari 43 lainnya, menurut pejabat militer dan kepolisian.
Menurut pernyataan dari sayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR), seorang pelaku bom bunuh diri dengan kendaraan menabrakkan mobil bermuatan bahan peledak ke konvoi Pasukan Perbatasan.
Serangan tersebut terjadi di Noshki, sebuah distrik terpencil di provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Sebelumnya, media lokal melaporkan jumlah korban tewas yang lebih tinggi, yaitu tujuh orang.
Kepala polisi Noshki, Hashim Momand, mengonfirmasi bahwa lebih dari 30 personel paramiliter dalam keadaan luka-luka.
TRT Global - Tentara Pakistan membunuh semua 33 teroris yang loyal kepada Balochistan Liberation Army dalam operasi 24 jam setelah mereka melakukan serangan terhadap kereta api, menyandera puluhan penumpang.
Para Pelaku yang terduga sedang diburu
Dalam operasi keamanan lanjutan, tiga teroris yang diduga terlibat tewas, menurut militer. Pasukan keamanan mencurigai kelompok separatis Balochistan Liberation Army (BLA) sebagai dalang di balik serangan bom terbaru ini.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah militan bersenjata berat dari BLA membajak kereta penumpang di wilayah Bolan, Balochistan, yang menewaskan 26 penumpang dan lima tentara.
Tentara Pakistan kemudian menewaskan 33 militan yang diduga terlibat dalam operasi kontra-terorisme selama sehari penuh.
Pejabat khawatir jumlah korban tewas dapat meningkat, karena beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Sipil Noshki.
Rekaman yang ditayangkan oleh penyiar lokal Geo News menunjukkan sebuah kendaraan yang hangus di lokasi ledakan, dengan pasukan keamanan berdiri di sekitarnya.
Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengutuk serangan tersebut dan berjanji untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Kepala Menteri Balochistan, Sarfraz Bugti, juga mengecam serangan bom ini, dengan menyatakan: "Mereka yang bermain dengan perdamaian di Balochistan akan menghadapi akhir yang tragis."
Pakistan sedang mengalami peningkatan serangan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, terutama di provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.
Dalam insiden terpisah semalam, dua polisi dan seorang penjaga keamanan swasta tewas dalam serangan yang ditargetkan di distrik Karak dan Peshawar, menurut konfirmasi polisi.
Kelompok teroris Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah koalisi jaringan militan yang beroperasi di Pakistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada media lokal.