Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan latihan angkatan laut gabungan di perairan dekat kota pesisir tenggara Pohang untuk meningkatkan kemampuan perang ranjau bersama mereka.
Latihan yang berlangsung selama sembilan hari, yang berakhir pada hari Selasa, melibatkan 10 kapal perang dan tiga helikopter dari kedua pihak, termasuk kapal penebar ranjau Nampo MLS-II milik Korea Selatan dan kapal penanggulangan ranjau USS Warrior (MCM-10) milik Amerika Serikat, Yonhap News Agency melaporkan pada hari Rabu, mengutip pernyataan dari Angkatan Laut Korea Selatan.
"Melalui pelatihan perang ranjau yang berkelanjutan dan praktis, kami berharap akan memperkuat kemampuan kami untuk melindungi pelabuhan utama dan jalur transportasi maritim kita jika terjadi serangan atau keadaan darurat," kata Kapten Lee Taeg-seon, komandan Skuadron Ranjau 52 Angkatan Laut Korea Selatan.
Latihan ini menandai latihan perang ranjau angkatan laut ke-10 yang dilakukan oleh kedua negara tersebut sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2014.
Pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat juga mengadakan latihan udara gabungan pada hari Selasa yang melibatkan setidaknya satu pembom B-1B di atas Semenanjung Korea, yang merupakan latihan kedua yang serupe sejak Februari.
Pekan lalu, Amerika Serikat dan Korea Selatan juga mengadakan latihan angkatan laut di perairan lepas daerah pantai Changwon untuk meningkatkan kemampuan penyelamatan dan evakuasi bersama di laut selama masa perang maupun damai.