Perusahaan pembuat chip asal Amerika Serikat, Nvidia, telah merekrut dua ahli kecerdasan buatan (AI) terkemuka dari China sebagai bagian dari upaya memperluas talenta risetnya, lapor South China Morning Post pada Minggu.
Zhu Banghua dan Jiao Jiantao, keduanya lulusan Universitas Tsinghua, China, mengumumkan di media sosial bahwa mereka bergabung dengan Nvidia, dan membagikan foto bersama pendiri sekaligus CEO perusahaan, Jensen Huang.
Zhu, yang meraih gelar sarjana teknik listrik dan elektronik dari Tsinghua serta baru saja menyelesaikan gelar PhD di bidang teknik listrik dan ilmu komputer di University of California, Berkeley, bergabung dengan Nvidia sebagai ilmuwan riset utama, menurut unggahan di X.
Jiao, yang memperoleh gelar PhD di bidang teknik listrik, elektronik, dan komunikasi dari Stanford University setelah lulus dari Tsinghua, menyatakan di LinkedIn bahwa ia bergabung dengan Nvidia untuk “mendorong batas kecerdasan umum buatan dan kecerdasan super buatan.”
Rekrutmen ini menyusul kembalinya Nvidia ke puncak pasar global, setelah perusahaan tersebut sempat menyalip Microsoft pekan lalu untuk menjadi perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar 3,77 triliun dolar.
Nvidia mendominasi pasar unit pemrosesan grafis (GPU), yang sangat penting dalam pengembangan AI dan pelatihan model bahasa besar. Meskipun menghadapi pembatasan penjualan ke China baru-baru ini, Nvidia tetap memimpin sektor perangkat keras AI secara global.