Myanmar pada hari Senin mengumumkan tujuh hari berkabung nasional setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang wilayah tengah Myanmar pada hari Jumat.
Sebagai bagian dari masa berkabung, bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang, menurut laporan MRTV yang dikelola negara.
Jumlah korban tewas akibat gempa tersebut telah melebihi 1.700 orang, dengan lebih dari 3.400 orang terluka dan lebih dari 300 orang masih hilang.
Sementara itu, Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin junta Myanmar, melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Minggu. Kedua pihak membahas dampak gempa bumi serta upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan.
Rusia, India, China, Thailand, PBB, UEA, dan beberapa negara lainnya telah mengirimkan tim spesialis pencarian dan penyelamatan bersama dengan bantuan kemanusiaan.