Jepang meluncurkan komando baru untuk Pasukan Bela Diri (SDF) pada hari Senin guna mengintegrasikan pertahanan darat, maritim, dan udara secara lebih baik.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan koordinasi yang lebih lancar dengan militer AS di tengah meningkatnya ketegangan terkait potensi kontingensi yang melibatkan Taiwan, seperti dilaporkan oleh Kyodo News yang berbasis di Tokyo.
Jenderal Kenichiro Nagumo, yang memiliki keahlian mendalam dalam operasi gabungan SDF, memimpin Komando Operasi Gabungan SDF yang didirikan di Kementerian Pertahanan dengan sekitar 240 personel.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk secara signifikan memperkuat kemampuan pertahanannya di tengah meningkatnya ketegasan China, khususnya terhadap Taiwan, serta pembangunan nuklir dan misil Korea Utara yang terus berlanjut.
Sebelumnya, perwira tertinggi di SDF — kepala staf Gabungan — bertanggung jawab atas operasi gabungan di mana Pasukan Bela Diri Darat (GSDF), Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF), dan Pasukan Bela Diri Udara (ASDF) beroperasi secara terpadu.
Kekhawatiran terhadap Komando AS
Struktur yang direvisi ini memungkinkan kepala staf Gabungan untuk fokus mendukung menteri pertahanan, sementara markas besar gabungan yang baru akan memimpin unit GSDF, MSDF, dan ASDF di seluruh Jepang untuk meningkatkan efektivitas operasi gabungan serta memungkinkan respons dan pengambilan keputusan yang cepat.
Kepala Komando Operasi Gabungan diberikan wewenang luas dalam struktur baru ini pada saat kontingensi, mulai dari alokasi pasukan hingga memimpin operasi, termasuk aktivitas lintas domain yang mungkin melibatkan luar angkasa dan dunia maya.
Sementara AS dan Jepang berupaya memodernisasi aliansi mereka yang telah berlangsung selama beberapa dekade melalui kerangka kerja komando dan kontrol yang ditingkatkan, kekhawatiran tetap ada di Jepang bahwa penyelarasan yang lebih erat dapat membuat SDF berada di bawah komando militer AS dalam keadaan darurat.
Taiwan dipandang sebagai titik panas militer potensial yang dapat menyeret AS ke dalam konflik dengan China, situasi yang akan menimbulkan tantangan keamanan serius bagi Jepang, menurut Kyodo News.

TRT Global - Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan bahwa ia telah bertukar pandangan trilateral dengan rekan-rekannya dari China dan Korea Selatan, dan memastikan bahwa kerja sama yang berorientasi masa depan akan diutamakan.