Tagihan obat-obatan bagi warga Amerika diperkirakan akan meningkat seiring naiknya harga obat dari Uni Eropa akibat rezim tarif baru.
Amerika Serikat dan Uni Eropa baru saja mencapai kesepakatan dagang, mengakhiri kebuntuan antara dua blok ekonomi besar tersebut.
Setelah pertemuan di Skotlandia antara Presiden Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kedua pihak sepakat memberlakukan tarif sebesar 15 persen terhadap semua barang UE yang masuk ke AS—setengah dari tarif 30 persen yang sebelumnya diancamkan Trump.
Dalam perjanjian baru ini, industri farmasi UE menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Sebelumnya bebas bea, kini ekspor obat ke Amerika akan dikenakan tarif 15 persen. Sektor ini menghadapi tambahan biaya sebesar $13 miliar hingga $19 miliar.
Farmasi adalah ekspor UE terbesar ke Amerika berdasarkan nilai, menyumbang sekitar 60 persen dari seluruh impor farmasi AS.
Pada tahun 2024, ekspor produk medis dan farmasi UE mencapai $138 miliar, sekitar 38,2 persen dari seluruh ekspor farmasi ekstra-UE.
AS sangat bergantung pada impor obat-obatan penting dari UE, sementara produsen obat berbasis Eropa—terutama di pusat produksi seperti Irlandia dan Denmark—mengandalkan akses ke pasar AS.
Selama beberapa dekade, sebagian besar produk farmasi yang diperdagangkan lintas Atlantik menikmati tarif nol persen berdasarkan aturan "most-favoured nation" dari Organisasi Perdagangan Dunia. Masa bebas bea itu kini berakhir.
Masuknya produk farmasi dalam kesepakatan tarif menyeluruh ini terjadi di tengah penyelidikan keamanan nasional AS terhadap impor obat-obatan.
Pada bulan April, pemerintahan Trump membuka penyelidikan berdasarkan Pasal 232 untuk menentukan apakah impor obat-obatan dan bahan farmasi mengancam keamanan nasional AS. Penyelidikan tersebut kini membuahkan hasil politik.
Meskipun beberapa obat generik akan dikecualikan, Komisi Eropa belum memberikan rincian obat mana saja yang termasuk dalam pengecualian. Obat terkenal seperti Keytruda dan Ozempic hingga produk kecantikan seperti Botox akan dikenakan tarif 15 persen saat masuk ke AS.
Dampak terhadap konsumen AS
Konsumen Amerika diperkirakan tidak akan luput dari dampak kesepakatan ini.
Pada tahun 2024, warga Amerika menghabiskan sekitar $806 miliar untuk obat resep. Itu setara dengan sekitar $1.564 per orang per tahun—angka tertinggi per kapita di antara negara-negara anggota OECD, yang berjumlah 38 negara.
Dibandingkan dengan negara-negara Barat lainnya, AS memiliki harapan hidup saat lahir yang paling rendah, tingkat kematian ibu dan bayi tertinggi, tingkat rawat inap tertinggi untuk kasus yang seharusnya bisa dicegah, tingkat kematian tertinggi untuk penyakit yang dapat dihindari dan diobati, tingkat bunuh diri tertinggi, serta beban penyakit kronis tertinggi di dunia.
Saham perusahaan farmasi Sanofi, Roche, dan Sandoz Group ditutup menguat antara 0,5 hingga 1 persen pada hari Senin.
Kesepakatan ini membuat posisi UE lebih lemah dibanding Inggris, yang berhasil menegosiasikan persyaratan lebih menguntungkan dengan Washington.
“Secara prinsip, Inggris berada dalam posisi yang lebih menguntungkan daripada negara lain — jadi ada potensi untuk mendapat keuntungan dari hal ini,” kata Michael Gasiorek, direktur Centre for Inclusive Trade Policy (CITP) kepada BBC Verify.
Eksportir farmasi berbasis Inggris akan menghadapi tarif lebih rendah sebesar 10 persen, dan telah mengamankan janji untuk bernegosiasi lebih lanjut soal pengecualian.
Industri lain yang terdampak
Pejabat AS mengatakan bahwa dalam kesepakatan dagang ini, baja dari UE akan tetap dikenakan tarif 50 persen seperti tarif global AS terhadap impor logam.
Sebagai bagian dari perjanjian, UE juga berkomitmen untuk membeli energi dari AS senilai $750 miliar (sekitar £560 miliar) dalam tiga tahun ke depan.
Baja tetap dikenai bea masuk 50 persen, sementara tarif impor mobil akan diturunkan menjadi 15 persen mulai Jumat.
Secara keseluruhan, tarif baru ini akan berlaku untuk sekitar 70 persen ekspor UE ke AS.
Satu estimasi menyebutkan bahwa rumah tangga rata-rata di AS bisa kehilangan pendapatan sekitar $2.400 per tahun akibat harga yang lebih tinggi dari tarif lintas berbagai sektor.
Sebagai imbal balik, ekspor AS ke UE—termasuk mobil—yang saat ini dikenai tarif 10 persen, akan mendapatkan akses bebas bea.
Satu isu yang masih jadi ganjalan adalah alkohol. Prancis dan Belanda mendorong adanya pengecualian demi melindungi industri anggur dan bir mereka, namun belum tercapai kesepakatan.
“Saya ingin berterima kasih secara pribadi kepada Presiden Trump atas komitmen dan kepemimpinannya dalam mencapai terobosan ini,” ujar Von der Leyen.
“Dia adalah negosiator yang keras, tapi juga seorang pembuat kesepakatan.”