Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa meskipun ada negosiasi yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, Israel tetap bertekad melanjutkan perang genosidanya di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, Netanyahu mengungkapkan bahwa lima tentara Israel tewas dalam konflik bersenjata di Gaza utara, dan hari itu merupakan hari yang sulit bagi rakyat Israel.
Netanyahu menegaskan bahwa mereka bertekad untuk mencapai tujuan perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Dalam penjelasannya Netanyahu menegaskan bahwa tujuan perang tersebut adalah "memastikan pembebasan semua tahanan, menghancurkan kapasitas militer dan administratif Hamas, serta memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," sambil menambahkan bahwa ini berarti Hamas tidak akan lagi ada.
Sebagai hasilnya, Netanyahu menyatakan, semua tahanan Israel akan dibebaskan, Hamas akan dilumpuhkan dan dibubarkan, Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, dan misi mereka belum selesai.
Di sisi lain, menurut surat kabar Haaretz, Perwakilan Khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan bahwa sebelumnya ada empat poin perbedaan terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan, dan kini hanya tersisa satu.
Witkoff mengatakan mereka berharap dapat mencapai kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata selama 60 hari pada akhir pekan ini.
Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, tentara Israel menyebutkan bahwa lima tentara Israel dari Batalion Netzah Yehuda Brigade Kfir tewas di Gaza.
Diumumkan bahwa jumlah tentara Israel yang tewas sejak 7 Oktober 2023, ketika Israel memulai serangannya di Gaza, telah meningkat menjadi 888.