Militer Israel mengalami kerugian besar di Jalur Gaza, dengan delapan tentaranya tewas pada Selasa di Khan Younis setelah kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi meledak akibat alat peledak yang dipasang oleh militan Hamas.
Menurut keterangan militer Israel, ledakan tersebut menyebabkan kebakaran hebat yang tidak dapat dipadamkan, dan seluruh tentara di dalamnya tewas terbakar. Upaya penyelamatan menggunakan helikopter tidak berhasil, dan kendaraan lapis baja yang hangus itu kemudian dievakuasi dari Gaza.
Pada hari yang sama, dua tentara Israel lainnya dilaporkan terluka di Khan Younis, salah satunya dalam kondisi serius, setelah buldoser lapis baja Israel terkena tembakan granat berpeluncur roket, menurut laporan The Times of Israel.
Gerakan Hamas Palestina mengonfirmasi telah melakukan serangkaian penyergapan terhadap pasukan Israel di Gaza. Militer Israel sendiri telah kehilangan 20 prajurit dalam sebulan terakhir, termasuk delapan orang yang tewas ketika kendaraan tempur Puma diledakkan di Khan Younis.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Sejak Oktober 2023, Israel secara resmi mengakui sebanyak 879 tentara telah tewas, sementara jumlah prajurit yang terluka telah melampaui angka 6.000, tepatnya mencapai 6.012 orang.
Serangan di Khan Younis ini menjadi salah satu yang paling mematikan bagi militer Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Oktober lalu, pemimpin oposisi Israel sekaligus mantan Perdana Menteri Yair Lapid menyatakan bahwa militer Israel diduga tidak sepenuhnya melaporkan kerugian mereka, dengan klaim bahwa 890 tentara telah tewas dan 11.000 lainnya terluka dalam tahun pertama konflik.