DUNIA
3 menit membaca
Pepe Mujica, 'presiden termiskin di dunia', tutup usia 89 tahun
Mantan Presiden José "Pepe" Mujica meninggal dunia karena kanker, demikian diumumkan pemerintah Uruguay.
Pepe Mujica, 'presiden termiskin di dunia', tutup usia 89 tahun
Mujica adalah presiden Uruguay dari tahun 2010 hingga 2015 dan dikenal hidup dalam kesederhanaan. / Reuters
14 Mei 2025

José "Pepe" Mujica, mantan Presiden Uruguay yang dikenal luas karena gaya hidup sederhananya, meninggal dunia pada usia 89 tahun setelah berjuang melawan kanker. Pemerintah mengumumkan kabar duka ini dalam pernyataan resmi pada Selasa (14/5).

Mujica sebelumnya mengungkapkan pada Januari bahwa kanker yang dideritanya telah menyebar, dan ia memilih menghentikan pengobatan. Sejak itu, ia menjalani perawatan paliatif di rumah bersama keluarganya.

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kepergian rekan kami, Pepe Mujica. Presiden, aktivis, pembimbing, dan pemimpin. Kami akan sangat merindukanmu, teman lama," tulis Presiden Uruguay saat ini, Yamandú Orsi, dalam unggahan di X.

Para pemimpin dari seluruh Amerika Latin dan Eropa memberikan penghormatan kepada sosok yang selama hidupnya menjadi simbol kerendahan hati dan perjuangan sosial. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyebut Mujica sebagai "contoh bagi Amerika Latin dan seluruh dunia," sementara Presiden Kolombia Gustavo Petro mengenangnya sebagai "seorang revolusioner besar."

Evo Morales, mantan Presiden Bolivia, memuji “pengalaman dan kebijaksanaan” Mujica, dan pemerintah Brasil menyebutnya sebagai “salah satu humanis terpenting di zaman kita.” Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyampaikan bahwa Mujica hidup untuk "dunia yang lebih baik," sedangkan Presiden Guatemala Bernardo Arévalo menggambarkannya sebagai “contoh kerendahan hati dan kebesaran.”

Selama menjabat sebagai presiden pada periode 2010–2015, Mujica dijuluki “presiden termiskin di dunia” karena menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal dan tetap tinggal di rumah pertanian sederhana di pinggiran Montevideo bersama istrinya, Lucia Topolansky, dan seekor anjing berkaki tiga. Ia dikenal sering tampil mengenakan kardigan dan datang ke acara resmi dengan sandal.

Namun dalam wawancara dengan AFP pada 2012, Mujica menolak julukan tersebut. "Saya tidak hidup dalam kemiskinan, saya hidup dalam kesederhanaan... Saya hanya membutuhkan sedikit untuk hidup," ujarnya.

Mujica didiagnosis mengidap kanker esofagus pada Mei 2024, yang kemudian menyebar ke hati. Istrinya mengungkapkan pekan ini bahwa sang mantan presiden tengah menjalani perawatan paliatif di rumah.

Dari penjara ke puncak politik

Sosok Mujica dikenal luas sebagai politisi yang vokal dan bersahaja. Ia menolak segala bentuk kemewahan selama menjabat, dan lebih memilih tetap tinggal di rumah pertaniannya daripada di kediaman resmi presiden. Salah satu harta kesayangannya adalah sebuah mobil Volkswagen Beetle tahun 1987 yang kerap ia kendarai sendiri.

Mujica pernah dipenjara selama lebih dari satu dekade akibat aktivitas gerilya saat menjadi anggota kelompok Tupamaros, organisasi bersenjata kiri di Uruguay. Setelah dibebaskan, ia masuk dunia politik dan mendirikan Gerakan Partisipasi Populer (MPP) pada 1989, yang menjadi bagian dari koalisi kiri Frente Amplio (Front Lebar).

Ia terpilih menjadi anggota Kongres pada 1995, menjadi senator lima tahun kemudian, dan menjabat sebagai Menteri Pertanian sebelum akhirnya terpilih sebagai presiden.

Sebagai kepala negara, Mujica dipuji atas komitmennya terhadap pengentasan kemiskinan dan reformasi sosial, meski beberapa pihak mengkritiknya karena tidak mampu menekan pengeluaran publik.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us