IKLIM
3 menit membaca
Topan Alfred terhenti di lepas pantai timur Australia, jutaan orang waspada menghadapi dampaknya
Jangkauan kerusakan badai ini diperkirakan akan meluas hingga wilayah perbatasan negara bagian Queensland dan New South Wales, membawa hujan deras, banjir, dan angin kencang yang merusak.
Topan Alfred terhenti di lepas pantai timur Australia, jutaan orang waspada menghadapi dampaknya
Saluran listrik rusak akibat pohon tumbang setelah hujan deras, di Chinderah
9 jam yang lalu

Angin topan Alfred terhenti di lepas pantai timur Australia pada hari Kamis, sementara otoritas berwenang telah menutup bandara, sekolah, dan transportasi umum. Warga setempat mulai stok persediaan makanan dan menaruh karung pasir disekitar rumah mereka untuk menghadapi banjir yang diperkirakan terjadi saat badai level dua ini menghantam.

Biro Meteorologi setempat menyatakan dalam pembaruan terbaru bahwa badai ini kemungkinan akan mendarat pada Sabtu pagi di dekat Brisbane, kota terbesar ketiga di Australia. Sebelumnya, diperkirakan badai akan mendarat pada Jumat dini hari.

"Topan Alfred saat ini berperilaku seperti tamu yang sama sekali tidak diinginkan. Ia memberitahu kita bahwa ia akan datang terlambat tetapi akan tinggal lebih lama," kata Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, kepada wartawan.

"Sayangnya, itu berarti jendela waktu untuk kehancuran di sekitar lingkungan kita - hujan lebat, angin kencang, ombak besar - akan berlangsung lebih lama dari yang kita harapkan," tambahnya.

Peringatan darurat badai pada hari Kamis mencakup lebih dari 500 km di sepanjang pantai timur laut, dengan ombak besar yang dihasilkan oleh angin topan yang mengikis pantai. Pihak berwenang mendesak warga di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi.

Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan bahwa pasukan pertahanan akan siap mendukung layanan darurat. Hujan deras dampak dari cuaca ini telah mengguyur beberapa wilayah, kata Dean Narramore, peramal dari biro cuaca Australia.

Narramore menjelaskan bahwa terhentinya angin topan  ini dapat menyebabkan "periode hujan lebat yang lebih lama dan berkepanjangan, terutama di bagian utara New South Wales," yang dapat dapat mengakibatkan banjir bandang yang mengancam jiwa warga.

Warga New South Wales, Sara Robertson, dan keluarganya telah memindahkan semua barang berharga mereka dari rumah mereka di kota pedesaan Murwillumbah ke sebuah motel menjelang badai. "Saya sedikit bahagia karena setidaknya kami punya sedikit waktu lebih banyak, meskipun saya merasa sangat lelah hari ini dan masih banyak yang harus dilakukan," kata Robertson kepada ABC News setelah memindahkan komputer dan barang elektronik ke motel.

Lebih dari 5.000 properti di Queensland tenggara dan ribuan lainnya di New South Wales utara mengalami pemadaman listrik, sementara pihak berwenang memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak pemadaman jika kecepatan angin ini meningkat.

Bandar udara Brisbane menyatakan akan menghentikan operasional sekitar pukul 16.00 (0600 GMT) pada hari Kamis, namun terminalnya tetap dibuka untuk operasi pertahanan. Qantas Airways menyatakan bahwa penerbangan internasional dari Brisbane akan tetap ditangguhkan hingga Sabtu siang dan penerbangan domestik hingga Minggu pagi.

Lebih dari 1.000 sekolah di Queensland tenggara dan 250 sekolah di New South Wales utara ditutup pada hari Kamis, sementara transportasi umum di Brisbane juga dihentikan.

Siklon Alfred disebut oleh pihak berwenang sebagai "peristiwa yang sangat langka" untuk Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland. Kota ini terakhir kali dihantam siklon lebih dari setengah abad yang lalu pada tahun 1974. Kota dengan populasi sekitar 2,7 juta ini pernah hampir terkena siklon pada tahun 1990 dan 2019.

SUMBER:Reuters
Intip TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us