DUNIA
3 menit membaca
Inilah jumlah dana yang ditarik pemerintahan Trump dari universitas-universitas ternama
Banyak institusi pendidikan papan atas di Amerika memilih untuk menyelesaikan perkara dengan pemerintahan Trump ketimbang melakukan perlawanan terhadap kampanye budaya yang digencarkan.
Inilah jumlah dana yang ditarik pemerintahan Trump dari universitas-universitas ternama
Lembaga-lembaga paling elit di Amerika sebagian besar telah menyerah terhadap tindakan keras pemerintahan Trump / Getty Images
1 Agustus 2025

Presiden Donald Trump berada di jalur untuk mengamankan ratusan juta dolar dari penyelesaian hukum dengan sejumlah universitas ternama di AS yang digugat atas tuduhan antisemitisme, diskriminasi rasial, dan kebijakan keberagaman.

Apa yang baru?

Brown University sepakat untuk membayar $50 juta pada Rabu, tak lama setelah Columbia University setuju membayar $221 juta. Sementara itu, Harvard masih dalam tahap negosiasi terkait kemungkinan penyelesaian senilai $500 juta.

Dalam minggu ini, pemerintahan Trump juga meluncurkan penyelidikan dan gugatan terhadap UCLA, Duke, dan George Mason University.

Mengapa ini penting?

Sebagian besar universitas elite Amerika memilih untuk menyerah terhadap tekanan dari kampanye pemerintahan Trump terhadap kebijakan budaya, dengan membayar dalam jumlah besar daripada melawan.

Pejabat pemerintahan Trump menyebut kesepakatan-kesepakatan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dari institusi-institusi liberal, yang menurut mereka telah dikuasai oleh ideologi sayap kiri, dipengaruhi oleh inisiatif DEI (keragaman, kesetaraan, dan inklusi), serta dituding mentoleransi antisemitisme.

Namun para penentang berpendapat bahwa penyelesaian ini—yang terkadang mencakup sumbangan finansial atau dukungan hukum gratis untuk tujuan yang disukai Trump—pada dasarnya merupakan bentuk paksaan yang didukung negara.

Latar belakang singkat

Perselisihan hukum ini bermula ketika pemerintahan Trump membekukan miliaran dolar dana federal untuk Harvard, Columbia, dan Brown, dengan alasan kurangnya upaya memerangi antisemitisme serta kekhawatiran terhadap kebijakan afirmatif dan keberagaman.

Columbia University menjadi institusi pertama yang menyelesaikan perkara, menyepakati pembayaran $221 juta untuk mengakhiri sengketa dengan pemerintah. Dalam perjanjian itu, Columbia akan membayar $200 juta ke pemerintah selama tiga tahun, serta $21 juta tambahan untuk menyelesaikan gugatan dari Equal Employment Opportunity Commission.

Sebagai imbalannya, universitas tersebut akan kembali mendapatkan akses ke dana riset federal yang sebelumnya dibekukan, serta melakukan reformasi, termasuk meninjau program Timur Tengah dan menghentikan inisiatif berbasis ras tertentu.

Menyusul Columbia, Brown University sepakat membayar $50 juta demi mengembalikan akses ke dana federal sebesar $510 juta yang sempat dibekukan. Sebagai bagian dari kesepakatan, Brown juga diwajibkan melakukan survei iklim kampus terkait pengalaman mahasiswa Yahudi dan mengambil langkah konkret untuk memerangi antisemitisme.

Sementara itu, Harvard University masih dalam proses negosiasi untuk kemungkinan penyelesaian senilai $500 juta demi membuka kembali akses ke dana yang dibekukan lebih dari $2 miliar. Meski belum ada perjanjian resmi, sumber menyebutkan pembicaraan terus berlangsung.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Pejabat pemerintahan Trump melihat kesepakatan dengan Columbia sebagai model penanganan bagi universitas lainnya.

Dengan dorongan dari keberhasilan awal ini, pemerintahan Trump kini memulai proses hukum terhadap UCLA, Duke, dan George Mason University, menambah daftar lebih dari 45 universitas yang tengah diselidiki secara federal karena dugaan pelanggaran terkait pelecehan dan diskriminasi antisemit.

SUMBER:TRT World
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us