IKLIM
2 menit membaca
Asia hadapi hujan deras dan gelombang panas ekstrem
Cuaca ekstrem melanda Asia-Pasifik dengan hujan lebat di China, Indonesia, Taiwan, dan Filipina, serta gelombang panas di Korea Selatan. Warga diimbau waspada dan siap hadapi potensi banjir dan suhu tinggi.
Asia hadapi hujan deras dan gelombang panas ekstrem
Jembatan Nepal-China runtuh diterjang hujan monsun di Rasuwagadi, 9 Juli 2025. / AP
11 Juli 2025

Beberapa wilayah di kawasan Asia-Pasifik tengah dilanda kondisi cuaca yang sangat ekstrem pada Rabu kemarin. Di Provinsi Yunnan, barat daya China, seorang warga meninggal dunia akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, sementara empat orang lainnya masih dalam pencarian, sebagaimana dilaporkan CGTN.

Pihak berwenang saat ini aktif melakukan upaya pencarian korban yang hilang.

China memperingatkan sejumlah daerah, terutama di bagian timur dan selatan, untuk waspada terhadap hujan lebat yang diperkirakan berlangsung selama 24 jam, dimulai dari Rabu malam pukul 20.00 waktu setempat hingga Kamis malam pukul 20.00.

Peringatan oranye dikeluarkan oleh pemerintah Beijing sebagai sinyal waspada tingkat menengah, mengimbau otoritas setempat agar terus memantau dan siap mengadakan evakuasi jika situasi memburuk.

Sementara itu, di Korea Selatan, gelombang panas masih berlanjut dengan suhu yang diprediksi mencapai lebih dari 35° Celsius hingga Kamis, menurut laporan media setempat Chosun Biz.

Indonesia menghadapi musim kemarau yang berbeda dari biasanya, dengan curah hujan yang tinggi dan intensitas yang tidak normal, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga awal September.

Hujan lebat di Taiwan sempat membawa penurunan suhu, meski di beberapa wilayah seperti lembah di Kabupaten Taitung dan Kepulauan Matsu suhu siang hari masih bisa mencapai 35° Celsius. Beberapa kota sudah mendapatkan peringatan hujan lebat, laporan dari Focus Taiwan.

Filipina juga mengeluarkan imbauan waspada bagi penduduk di sejumlah daerah yang rawan banjir akibat hujan musim monsun, menurut kabar dari The Nation.

TerkaitTRT Global - Drainase danau gletser Tibet memicu banjir mematikan di Nepal — Badan Pengawas Iklim
SUMBER:AA
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us