Televisi negara Sudan pada hari Kamis melaporkan bahwa tentara hampir mengambil alih kendali Istana Presiden di Khartoum dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF), menandai perubahan signifikan dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun dan mengancam memecah belah negara tersebut.
Pada Rabu malam, bentrokan hebat terjadi di dekat istana, dengan ledakan terdengar dan serangan udara oleh tentara yang menargetkan pusat kota Khartoum, menurut saksi mata dan sumber militer yang dikutip oleh Reuters.
Kedua faksi militer tersebut melakukan kudeta pada tahun 2021, yang menggagalkan transisi menuju pemerintahan sipil, dan perang pecah pada April 2023 setelah rencana untuk transisi baru memicu konflik kekerasan.
Perang ini telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia dan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.