BISNIS DAN TEKNOLOGI
3 menit membaca
Musk mengatakan SpaceX akan menonaktifkan pesawat luar angkasa Dragon setelah perselisihan dengan Trump
Trump sebelumnya mengancam akan mengakhiri subsidi dan kontrak pemerintah Musk.
Musk mengatakan SpaceX akan menonaktifkan pesawat luar angkasa Dragon setelah perselisihan dengan Trump
Musk ingin hentikan produksi Dragon demi fokus jadikan Starship wahana antariksa berawak utama SpaceX. / Reuters
6 Juni 2025

Nasib kontrak pemerintah senilai sekitar 22 miliar dolar AS milik SpaceX kini berada di ujung tanduk, dan sejumlah program antariksa Amerika Serikat menghadapi potensi perubahan besar akibat memanasnya konflik antara Elon Musk dan Presiden AS Donald Trump, yang dipicu oleh perdebatan tajam seputar RUU belanja pemerintah.

Perselisihan itu dengan cepat berubah menjadi pertikaian terbuka pada Kamis, ketika Trump menyerang Musk lewat pernyataan pedas di Oval Office. Menanggapi hal tersebut, Musk meluncurkan serangkaian unggahan di X, dan Trump mengancam akan menghentikan kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan milik Musk. Tak tinggal diam, Musk menyatakan bahwa perusahaannya "akan segera memulai proses pensiun bagi wahana antariksa Dragon."

Kapsul Dragon milik SpaceX saat ini merupakan satu-satunya wahana antariksa buatan AS yang mampu mengangkut astronaut ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). NASA telah mengandalkan wahana ini sejak 2020 melalui kontrak senilai 5 miliar dolar AS dengan SpaceX, salah satu dari banyak kesepakatan yang membuat perusahaan antariksa Musk menjadi pemain utama dalam program luar angkasa AS.

Menanggapi pernyataan Musk, juru bicara NASA Bethany Stevens menyampaikan lewat X bahwa badan antariksa pemerintah itu akan "terus menjalankan visi Presiden untuk masa depan eksplorasi luar angkasa."

"Kami akan terus bekerja sama dengan mitra industri kami guna memastikan tujuan Presiden dalam program antariksa dapat tercapai," ujarnya.

Potensi gangguan pada ISS

Konflik ini memunculkan pertanyaan sejauh mana Trump—yang kerap bertindak tak terduga dan pernah mencampuri proses pengadaan pemerintah—bersedia mengambil risiko politik untuk menghukum Musk. Termasuk apakah Presiden rela mengorbankan miliaran dolar kontrak SpaceX yang dinilai penting oleh NASA dan Pentagon untuk mempertahankan dominasi luar angkasa AS.

SpaceX telah mengantongi kontrak senilai 15 miliar dolar AS dari NASA, yang mengandalkan kapsul Dragon, menempatkan banyak muatan sains serta wahana antariksa di roket Falcon 9 milik perusahaan, dan turut mendanai pengembangan Starship—wahana generasi baru SpaceX yang dijadwalkan akan membawa astronaut NASA ke bulan dalam dekade ini.

Di lingkup militer, bisnis peluncuran roket SpaceX menjadi elemen vital untuk menempatkan satelit keamanan nasional ke orbit. Divisi satelit militer SpaceX saat ini juga tengah membangun konstelasi mata-mata besar di orbit untuk sebuah lembaga intelijen AS.

Jika Dragon benar-benar dihentikan dari layanan, hal ini kemungkinan akan mengganggu program ISS yang melibatkan puluhan negara di bawah perjanjian internasional yang telah berlangsung dua dekade. Namun, sejauh ini belum jelas seberapa cepat proses pensiun wahana itu akan dilaksanakan.

Musk sendiri sudah lama berniat menghentikan penggunaan Dragon agar perusahaan bisa fokus mengembangkan Starship sebagai wahana utama untuk penerbangan luar angkasa berawak. Pada 2022, SpaceX memutuskan menghentikan produksi Dragon dan membatasi armada hanya empat unit, sebelum akhirnya NASA mendesak mereka untuk memproduksi lebih banyak, mengingat kapsul Starliner milik Boeing mengalami banyak kendala pengembangan.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us