Dalai Lama, pemimpin spiritual agama Buddha Tibet yang memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia, mengeluarkan pernyataan pada Rabu yang menegaskan bahwa lembaga berusia berabad-abad ini akan tetap berlanjut setelah kematiannya. Penerusnya akan dipilih di luar wilayah China.
Dalai Lama saat ini, yang ke-14, lahir pada 1935 dengan nama Lhamo Dhondup di Provinsi Qinghai, wilayah timur laut Tibet yang kini menjadi daerah otonom di bawah Republik Rakyat China.
Gelar Dalai Lama yang berarti "Pemimpin atau Guru Samudra", mulai disandangnya setelah ia diidentifikasi sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama ke-13 pada usia dua tahun. Ia meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1989.
Menurut tradisi Tibet, jiwa dari seorang biksu senior akan bereinkarnasi untuk melanjutkan misi spiritualnya di kehidupan berikutnya.
Bagaimana ia dipilih?
Gagasan mengenai pengakuan dan penetapan reinkarnasi Dalai Lama dimulai pada abad ke-15, saat Gedun Gyatso, Dalai Lama ke-2, diakui sebagai kelahiran kembali Gedun Drub, Dalai Lama pertama. Saat itulah lembaga Dalai Lama, Gaden Phodrang Labrang, didirikan.
Sejak itu, serangkaian “reinkarnasi yang tak terbantahkan” terus diakui dalam garis keturunan Dalai Lama, menurut situs resmi Dalai Lama.
Dalai Lama saat ini – Lhamo Dhondup – dipilih oleh sekelompok biksu senior yang dipandu oleh "penglihatan dan tanda-tanda spiritual".
Ia secara resmi ditempatkan di Istana Potala, Lhasa, pada tahun 1940 sebagai pemimpin spiritual tertinggi.
Terkait pemilihan penerusnya, Dalai Lama menyatakan bahwa prosesnya akan mengikuti ritual tradisional Buddhisme Tibet yang sama.
Di mana Dalai Lama baru?
Dalam bukunya Voice for the Voiceless yang diterbitkan Maret 2025, Dalai Lama menyatakan bahwa penerusnya akan lahir di luar wilayah China.
Dalai Lama telah hidup dalam pengasingan di India utara sejak 1959, setelah melarikan diri dari pemberontakan yang gagal melawan kekuasaan Beijing.
Dalam pidatonya pada 2011, Dalai Lama pernah menyebut bahwa biksu Buddha yang sangat tercerahkan bisa "menyatakan manifestasi sebelum kematian".
Beberapa pengamat berspekulasi bahwa itu mungkin berarti Dalai Lama memberi sinyal bahwa ia dapat melatih penerusnya semasa hidup. Namun pejabat Tibet mengatakan hal itu kecil kemungkinannya.
Dalam pernyataan yang dirilis menjelang ulang tahunnya yang ke-90, Dalai Lama menegaskan bahwa Gaden Phodrang Trust, organisasi nirlaba yang ia dirikan, memiliki wewenang tunggal untuk mengakui reinkarnasinya.
“Tidak ada pihak lain yang memiliki wewenang untuk campur tangan dalam urusan ini,” katanya, sambil menegaskan bahwa seluruh proses verifikasi dan penetapan Dalai Lama selanjutnya akan tetap berada di bawah kendali Trust tersebut.
Keterlibatan China
Beijing menolak klaim Dalai Lama bahwa penerusnya akan lahir di luar China, dan menegaskan bahwa mereka memiliki kewenangan eksklusif untuk menyetujui Dalai Lama berikutnya berdasarkan praktik kekaisaran lama.
China merujuk pada ritual Dinasti Qing tahun 1793 yang melibatkan pengundian nama dari guci emas sebagai dasar klaimnya.
Pemerintah China menyebut Dalai Lama saat ini sebagai “separatis” dan melarang keras perwujudan publik berupa gambar atau bentuk penghormatan terhadapnya di wilayah Tibet.
Para pemimpin Buddha Tibet di pengasingan menuduh Beijing telah mempolitisasi proses reinkarnasi, dan memperingatkan risiko munculnya dua Dalai Lama versi berbeda.
Dalam bukunya, Dalai Lama meminta rakyat Tibet untuk tidak menerima "calon yang dipilih demi kepentingan politik oleh siapa pun, termasuk pihak dari Republik Rakyat China", merujuk pada nama resmi negara tersebut.
Pada Maret 2025, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyebut Dalai Lama sebagai pengasingan politik yang “tidak memiliki hak untuk mewakili rakyat Tibet”.
China membantah telah menindas hak-hak rakyat Tibet dan mengklaim bahwa kekuasaannya di wilayah tersebut telah menghapus sistem perbudakan serta membawa kemakmuran bagi wilayah miskin itu.