Maskapai internasional Turkish Airlines menandatangani kesepakatan pembiayaan bersejarah dengan Dubai Islamic Bank (DIB) untuk pembelian pesawat Airbus A350.

Berbicara dalam sebuah seremoni di kantor pusat Turkish Airlines di Istanbul pada Senin, Ketua Turkish Airlines Ahmet Bolat mengatakan bahwa metode pembiayaan yang diterapkan dalam perjanjian ini merupakan yang pertama kalinya digunakan oleh maskapai tersebut.

“Transaksi ini menunjukkan komitmen kami terhadap inovasi keuangan dan penguatan armada, sekaligus menandai babak baru dalam kerja sama kami dengan institusi terkemuka di Uni Emirat Arab dan kawasan Teluk yang lebih luas,” ujarnya.

“Kami senang telah menyelesaikan pembiayaan bersejarah ini bersama DIB dan berharap dapat memperkuat kemitraan ini di masa mendatang,” tambahnya.

Adnan Chilwan, CEO grup dari Dubai Islamic Bank, mengatakan: “Di saat pasar global tengah mengevaluasi kembali landasan pembiayaan berkelanjutan, transaksi ini memberikan sinyal yang jelas bahwa keuangan syariah bukan lagi sekadar ceruk, melainkan struktur keuangan yang tangguh dan relevan secara global untuk masa depan.”

“Fakta bahwa Turkish Airlines untuk pertama kalinya memilih pembiayaan yang sesuai syariah dan memilih DIB sebagai mitra keuangan Islam mereka menunjukkan kekuatan prinsip kami dan kepercayaan yang mereka berikan terhadap kapabilitas kami,” kata Chilwan.

Chilwan menyatakan bahwa mereka sangat menghargai kolaborasi ini, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan strategis maskapai, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi antara UEA dan Türkiye.

“Hubungan ini terus berkembang dengan visi yang berakar pada saling menghormati, ambisi bersama, dan kerja sama yang berkelanjutan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari strategi Turkish Airlines dalam mendiversifikasi portofolio pembiayaannya, transaksi leasing keuangan syariah dalam denominasi franc Swiss telah ditandatangani dengan DIB, yang merupakan bank Islam pertama di dunia sekaligus yang terbesar di UEA.

Transaksi yang diselesaikan setelah proses persiapan selama kurang lebih satu tahun ini bertujuan untuk mengintegrasikan metode pembiayaan yang telah digunakan secara luas di dunia ke dalam portofolio keuangan maskapai nasional tersebut.