Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, tiba di Moskow untuk menyampaikan pesan dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, menurut laporan media negara Iran.
Dalam sebuah video yang diposting di akun Telegramnya pada hari Kamis, Araqchi terlihat baru tiba di Moskow.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beberapa kali mengancam Iran dengan serangan udara dan sanksi tambahan jika Teheran gagal mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya yang diperdebatkan. Amerika Serikat juga telah mengerahkan pesawat tempur tambahan ke kawasan tersebut.
AS dan Iran mengadakan pembicaraan di Oman akhir pekan lalu, yang digambarkan kedua belah pihak sebagai positif dan konstruktif.
Menjelang putaran kedua pembicaraan yang dijadwalkan di Roma akhir pekan ini, Araqchi pada hari Rabu menegaskan bahwa hak Iran untuk memperkaya uranium tidak bisa dinegosiasikan.
Negara-negara Barat menuduh Iran memperkaya uranium ke tingkat kemurnian yang tinggi, melebihi apa yang dibolehkan untuk program energi sipil dan mendekati tingkat yang diperlukan untuk pembuatan bom nuklir.
Iran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Rusia menyatakan bahwa serangan militer terhadap Iran akan dianggap ilegal dan tidak dapat diterima.
Pada hari Selasa, Kremlin menolak untuk berkomentar saat ditanya apakah Rusia siap mengambil alih pengelolaan stok uranium yang diperkaya milik Iran dalam konteks kemungkinan kesepakatan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat di masa depan.