DUNIA
3 menit membaca
Apa itu ‘Alligator Alcatraz’ – pusat penahanan migran yang dikelilingi buaya?
Donald Trump dijadwalkan mengunjungi fasilitas ini hari ini.
Apa itu ‘Alligator Alcatraz’ – pusat penahanan migran yang dikelilingi buaya?
FOTO FILE: Presiden AS Donald Trump akan mengunjungi Penjara Alligator Alcatraz pada hari Selasa. / Reuters
1 Juli 2025

Presiden AS Donald Trump akan menghadiri pembukaan resmi pusat penahanan migran pada hari Selasa, yang dijuluki “Alligator Alcatraz”. Fasilitas ini dibangun di rawa Florida yang dipenuhi reptil.

Para pengkritik kebijakan penindakan imigrasi Trump yang dianggap tidak lazim menyebut proyek ini tidak manusiawi. Sementara itu, aktivis lingkungan menentang pembangunan fasilitas ini di dalam taman nasional.

Namun Gedung Putih justru menerima julukan tersebut dengan tangan terbuka, membandingkannya dengan penjara terkenal Alcatraz di sebuah pulau di Teluk San Francisco — yang juga ingin dibuka kembali oleh Trump.

“Hanya ada satu jalan masuk, dan satu-satunya jalan keluar adalah penerbangan satu arah. Tempat ini terpencil dan dikelilingi satwa liar berbahaya serta medan yang tidak bersahabat,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt pada hari Senin.

Ketika ditanya apakah kehadiran predator bersisik itu merupakan bagian dari desain, Leavitt menjawab, “Jika Anda menempatkan pembunuh, pemerkosa, dan kriminal keji yang masuk secara ilegal di fasilitas yang dikelilingi buaya, ya, saya rasa itu cukup untuk mencegah mereka melarikan diri.”

Meski pejabat pemerintahan Trump kerap menyoroti target mereka terhadap pelaku kriminal kekerasan, kenyataannya banyak migran tanpa dakwaan pun ikut terjaring dalam penindakan ini.

Sungai-sungai rumput

Florida, negara bagian di tenggara AS yang dipimpin oleh Gubernur Republik konservatif Ron DeSantis, mengumumkan pekan lalu bahwa mereka tengah membangun fasilitas tersebut dengan perkiraan biaya mencapai 450 juta dolar AS.

Pusat penahanan itu berdiri di bekas lapangan terbang, di tengah-tengah jaringan luas hutan bakau, rawa lebat, dan “sungai-sungai rumput” yang menjadi bagian dari kawasan konservasi Everglades.

Taman Nasional Everglades dikenal sebagai habitat utama bagi buaya, dengan populasi diperkirakan mencapai sekitar 200.000 ekor. Ketika dewasa, buaya ini dapat tumbuh hingga sepanjang 4,5 meter.

Buaya dan ular piton

Serangan buaya terhadap manusia sebenarnya cukup jarang terjadi di Florida.

Di seluruh negara bagian, tercatat 453 insiden gigitan buaya tanpa provokasi antara tahun 1948 hingga 2022, dengan 26 di antaranya menyebabkan korban jiwa, menurut Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida.

Namun otoritas setempat tetap menonjolkan potensi ancaman tersebut.

“Kalau orang melarikan diri, tak ada banyak hal yang menanti mereka—selain buaya dan ular piton,” ujar Jaksa Agung Florida James Uthmeier baru-baru ini saat menjelaskan tentang kamp penahanan itu.

Ia juga menyebut lokasi tersebut sebagai “peluang berbiaya rendah untuk membangun fasilitas penahanan sementara, karena tidak perlu banyak investasi untuk sistem keamanannya.”

Leavitt dari Gedung Putih mengatakan fasilitas itu akan memiliki kapasitas 5.000 tempat tidur, namun otoritas Florida menyebut jumlah yang ditampung akan sekitar 1.000 “alien kriminal”.

Pemerintahan Trump mempromosikan “Alligator Alcatraz” untuk menarik dukungan terhadap rancangan undang-undang pajak dan belanja besar-besaran yang sedang diupayakan Trump agar disetujui Kongres pekan ini.

Rancangan yang dijuluki “One Big Beautiful Bill” itu mencakup pendanaan untuk penindakan imigrasi Trump, termasuk perluasan kapasitas pusat-pusat penahanan.

“Saya tak sabar menanti pembukaannya,” kata penasihat kebijakan imigrasi Trump, Tom Homan, kepada wartawan pada hari Senin saat ditanya soal ‘Alligator Alcatraz’.

Upaya deportasi ini merupakan bagian dari kampanye yang menekankan citra keras terhadap imigrasi, termasuk penggerebekan di Los Angeles yang memicu protes terhadap lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).

SUMBER:AFP
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us