PERANG GAZA
2 menit membaca
PBB mengatakan lebih dari 700.000 orang terlantar di Gaza sejak Maret
Militer Israel memerintahkan lebih banyak evakuasi sementara PBB memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang aman dan tersisa bagi warga sipil di wilayah yang terkepung.
PBB mengatakan lebih dari 700.000 orang terlantar di Gaza sejak Maret
Warga Palestina berlindung di sekolah setelah kehilangan rumah mereka akibat genosida Israel di Gaza / AP
8 Juli 2025

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa lebih dari 700.000 orang telah mengungsi di Gaza sejak berakhirnya gencatan senjata pada bulan Maret, di tengah genosida Israel yang terus berlangsung dan perintah evakuasi ilegal yang terus berulang.

"Kemarin, otoritas Israel kembali mengeluarkan perintah pengungsian untuk wilayah Khan Younis—ini adalah yang kedua dalam dua hari. Rekan-rekan kami memperkirakan lebih dari 50.000 orang berada di area yang diminta untuk mengungsi," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, kepada wartawan di New York pada Senin.

"Lebih dari 700.000 manusia telah mengungsi di Gaza. Banyak dari mereka telah mengungsi lebih dari sekali, dan mereka tidak memiliki tempat aman untuk dituju," lanjutnya.

Dujarric juga melaporkan bahwa beberapa warga Palestina tewas akhir pekan lalu saat mencoba mengumpulkan bantuan makanan.

Rumah sakit masih kewalahan menangani para korban luka yang mencoba mendapatkan bantuan, tambahnya.

"Kami kembali dengan tegas mengutuk pembunuhan terhadap warga sipil," ujarnya, seraya mengutip laporan World Food Program bahwa satu dari tiga warga Gaza telah berhari-hari tidak makan, menempatkan lebih banyak nyawa dalam ancaman kelaparan.

PBB kembali menyerukan kepada Israel agar membuka semua jalur masuk ke Gaza untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan disalurkan.

"Selama empat bulan berturut-turut, otoritas Israel tidak mengizinkan masuknya bahan bakar ke Gaza," kata Dujarric.

"Bahan bakar adalah sumber kehidupan di Gaza, dan otoritas Israel harus segera mengizinkan komoditas ini masuk tanpa penundaan lebih lanjut."

Ia juga memperingatkan bahwa Gaza bisa mengalami pemadaman internet total akibat kekurangan bahan bakar.

Menurut PBB, dari delapan misi koordinasi kemanusiaan yang direncanakan pada hari Minggu, hanya tiga yang disetujui oleh otoritas Israel, yang sangat membatasi upaya bantuan.

Genosida Israel di Gaza

Sejak Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza.

Warga Palestina mencatat bahwa lebih dari 57.500 orang telah dibunuh—kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Sekitar 11.000 warga Palestina diduga masih tertimbun di bawah puing-puing rumah yang hancur, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Namun, para ahli meyakini bahwa angka kematian sebenarnya jauh melebihi laporan otoritas Gaza, dengan estimasi bisa mencapai sekitar 200.000 jiwa.

Washington mengalokasikan dana militer tahunan sebesar $3,8 miliar untuk sekutunya, Israel.

Sejak Oktober 2023, Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari $22 miliar untuk mendukung genosida Israel di Gaza dan perang di negara-negara tetangga.

Meskipun sejumlah pejabat senior AS mengkritik Israel atas tingginya jumlah korban sipil di Gaza, Washington hingga kini masih menolak untuk menetapkan syarat apa pun terhadap pengiriman senjata ke negara tersebut.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us