BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Kereta cepat Jakarta-Bandung lampaui 10 juta penumpang sejak diluncurkan
Proyek kereta cepat pertama Indonesia hasil kerja sama dengan China telah mengangkut lebih dari 10 juta penumpang sejak Oktober 2023. Peningkatan perjalanan dan kapasitas tempat duduk mencerminkan tingginya permintaan masyarakat.
Kereta cepat Jakarta-Bandung lampaui 10 juta penumpang sejak diluncurkan
Kereta api berkecepatan tinggi yang didukung China menghubungkan Jakarta dan Bandung disebut "Whoosh" diparkir di stasiun Halim di Jakarta, Indonesia. / Reuters
14 Juli 2025

Dalam waktu kurang dari sembilan bulan sejak diluncurkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah melayani lebih dari 10 juta penumpang, menurut pernyataan resmi dari PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pada Kamis (11/7). Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam menghadirkan sistem transportasi modern sekaligus memperkuat kemitraan strategis dengan China di bawah inisiatif Belt and Road.

Kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini mulai beroperasi pada 17 Oktober 2023, dan hingga kini telah menyelesaikan 29.778 perjalanan dengan jarak tempuh total lebih dari 4,63 juta kilometer tanpa catatan kecelakaan besar. KCJB secara konsisten mencatat angka okupansi tinggi, bahkan baru-baru ini menembus rekor 25.000 penumpang dalam satu hari, dengan tingkat keterisian mencapai 99,64 persen.

Seiring meningkatnya permintaan, frekuensi perjalanan harian pun bertambah signifikan dari 14 perjalanan saat peluncuran menjadi 62 perjalanan per hari. Kapasitas tempat duduk kini telah meningkat dari 8.400 menjadi lebih dari 37.000 kursi per hari.

Layanan modern dan pelatihan SDM lokal untuk operasi berkelanjutan

Transformasi ini tidak hanya terlihat dari sisi jumlah, tetapi juga kualitas. Layanan digital seperti pemesanan tiket online dan sistem pengembalian dana kini tersedia, melengkapi kemudahan akses melalui mesin penjual tiket otomatis yang mendukung berbagai metode pembayaran. “Sekarang sangat praktis, tinggal input nomor KTP di mesin dan langsung keluar tiket. Nggak perlu uang tunai,” ujar salah satu penumpang di Stasiun Halim. Penumpang lain memuji kecepatan, kebersihan, dan ketepatan waktu kereta: “Semua serba disiplin dan tepat jadwal. Ini jadi contoh baik.”

Selain peningkatan layanan, fokus pada pelatihan sumber daya manusia lokal juga menjadi kunci. Sebanyak 600 tenaga kerja Indonesia telah mengikuti pelatihan teknis intensif bersama pakar China, dan 263 di antaranya kini tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan, termasuk 34 masinis yang telah mampu mengoperasikan kereta cepat secara mandiri di bawah pengawasan teknis.

KCJB menghubungkan Jakarta dan Bandung hanya dalam 46 menit, memotong waktu tempuh dari sebelumnya lebih dari tiga jam. Dengan kecepatan operasi mencapai 350 km/jam, proyek ini membawa angin segar dalam upaya mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan efisiensi ekonomi dan mobilitas regional.

Sebagai proyek unggulan nasional, KCJB bukan sekadar transportasi—ia adalah simbol bagaimana investasi strategis dan kolaborasi teknologi dapat mempercepat lompatan

SUMBER:TRT Indonesia
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us