PERANG GAZA
3 menit membaca
Drone terlihat mengintai kapal bantuan menuju Gaza, Madleen
Aktivis pastikan kru dalam kondisi aman saat flotilla teruskan misi menembus blokade laut.
Drone terlihat mengintai kapal bantuan menuju Gaza, Madleen
Freedom Flotilla siap berlayar menuju Gaza untuk memberikan bantuan / Drone Israel terlihat mengintai kapal bantuan Madleen yang menuju Gaza. / Reuters
4 Juni 2025

Sebuah drone pengintai terlihat mengudara di atas kapal Madleen, kapal bantuan sipil yang sedang berlayar menuju Gaza, pada Senin malam. Menurut Freedom Flotilla Coalition, insiden itu terjadi 68 kilometer dari perairan teritorial Yunani.

Dalam pernyataannya, koalisi tersebut menyebut bahwa drone yang kini diidentifikasi sebagai Heron milik Hellenic Coast Guard itu telah pergi. Seluruh 12 orang di atas kapal Madleen dipastikan selamat.

“Terima kasih kepada semua pihak yang membagikan pembaruan langsung kami dan mendukung mereka yang berada di atas Madleen,” ujar kelompok itu. “Ini adalah aksi damai perlawanan sipil. Seluruh relawan dan kru di Madleen telah dilatih dalam prinsip tanpa kekerasan.”

Beberapa saat kemudian, satu drone lainnya juga dilaporkan terlihat mengintai kapal tersebut.

Kapal yang berangkat dari Sisilia pada Minggu itu membawa bantuan kemanusiaan, termasuk susu bayi, popok, tepung, beras, produk sanitasi, penyaring air, dan pasokan medis.

Ini merupakan bagian dari upaya internasional yang diorganisasi oleh Freedom Flotilla Coalition untuk menembus blokade laut Israel terhadap Gaza — pengepungan yang banyak dikecam oleh kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum.

Israel nyatakan siap hadang kapal bantuan ke Gaza

Sementara itu, militer Israel menyatakan siap untuk menghalau kapal Madleen dalam pelayarannya menuju Gaza. Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya keprihatinan internasional atas bencana kemanusiaan yang terjadi di wilayah yang terkepung tersebut akibat serangan brutal Israel.

Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara militer Israel, mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa bahwa pihaknya siap bertindak “di semua lini, termasuk wilayah laut.” Meski tidak menyebut nama kapal secara langsung, Defrin menyatakan: “Kami siap… kami akan bertindak sesuai,” sambil menambahkan bahwa angkatan laut Israel telah “berpengalaman dalam beberapa tahun terakhir.”

Menanggapi hal itu, Freedom Flotilla Coalition kembali menegaskan bahwa misi mereka bersifat damai. “Bersama, kita bisa membuka jalur laut rakyat menuju Gaza,” tulis mereka di X.

Pelayaran flotilla kali ini berlangsung di tengah peringatan yang terus disuarakan oleh organisasi kemanusiaan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Israel. Pada Mei lalu, PBB memperingatkan bahwa seluruh populasi Gaza terancam kelaparan akibat pengepungan Israel yang selama berbulan-bulan menghambat masuknya makanan dan pasokan penting ke wilayah tersebut.

Kebrutalan Israel

Sejak Oktober 2023, Israel melancarkan genosida di Gaza. Warga Palestina mencatat lebih dari 54.470 korban jiwa, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.

Sekitar 11.000 orang Palestina dikhawatirkan masih tertimbun di bawah reruntuhan rumah yang hancur, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Namun, para ahli meyakini bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan otoritas Gaza, dengan estimasi bisa mencapai sekitar 200.000 jiwa.

Sepanjang genosida ini, Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan praktis membuat seluruh penduduknya mengungsi.

Lembaga bantuan terus memperingatkan akan bencana kelaparan yang mengancam lebih dari dua juta orang yang tinggal di wilayah yang terkepung itu.

Pada November lalu, International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us