Arsip Nasional Amerika Serikat telah merilis kumpulan terakhir dokumen terkait pembunuhan mantan presiden John F. Kennedy (JFK) — sebuah kasus yang masih memicu teori konspirasi lebih dari 60 tahun setelah kematiannya.
Langkah ini dilakukan pada hari Selasa, menyusul perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump pada Januari, yang mengarahkan pengeluaran dokumen-dokumen tanpa edit terkait pembunuhan Kennedy, saudaranya yang juga mantan jaksa agung Robert F. Kennedy, dan pemimpin gerakan hak sipil Martin Luther King Jr.
"Sesuai dengan arahan Presiden Donald Trump... semua dokumen yang sebelumnya ditahan untuk alasan klasifikasi dan merupakan bagian dari Koleksi Dokumen Pembunuhan Presiden John F. Kennedy telah dirilis," kata Arsip Nasional dalam sebuah pernyataan di situs webnya pada Selasa malam.
"Arsip Nasional telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah federal untuk mematuhi arahan Presiden dalam mendukung Perintah Eksekutif 14176."
Selama beberapa dekade terakhir, Arsip Nasional telah merilis jutaan halaman dokumen terkait pembunuhan Presiden Kennedy pada November 1963. Namun, ribuan dokumen sebelumnya ditahan atas permintaan CIA dan FBI dengan alasan keamanan nasional.
Komisi Warren yang menyelidiki penembakan presiden karismatik berusia 46 tahun itu menyimpulkan bahwa pembunuhan dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, yang bertindak sendiri.
Namun, kesimpulan resmi tersebut tidak banyak meredam spekulasi bahwa ada konspirasi yang lebih gelap di balik pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas. Pelepasan dokumen pemerintah yang lambat justru memicu berbagai teori konspirasi.
Hubungan dengan Uni Soviet dibantah
Dokumen digital yang dirilis termasuk PDF memo, salah satunya berjudul "rahasia" yang merupakan catatan wawancara tahun 1964 oleh peneliti Komisi Warren dengan Lee Wigren, seorang pegawai CIA, tentang inkonsistensi dalam materi yang diberikan kepada komisi oleh Departemen Luar Negeri dan CIA terkait pernikahan antara wanita Soviet dan pria Amerika.
Dokumen tersebut juga merujuk pada berbagai teori konspirasi yang menyatakan bahwa Oswald meninggalkan Uni Soviet pada tahun 1962 dengan niat membunuh presiden muda yang populer itu.
Dokumen lain meredam hubungan Oswald dengan Soviet. Salah satu dokumen tertanggal November 1991 mengutip laporan dari seorang profesor Amerika bernama E.B. Smith, yang melaporkan bahwa ia berbicara di Moskow tentang Oswald dengan pejabat KGB "Slava" Nikonov, yang mengatakan bahwa ia telah meninjau lima berkas tebal tentang Oswald untuk menentukan apakah ia adalah agen KGB.
"Nikonov kini yakin bahwa Oswald tidak pernah menjadi agen yang dikendalikan oleh KGB," lapor Smith.
Oswald ditembak oleh pemilik klub malam, Jack Ruby, pada 24 November 1963 — dua hari setelah pembunuhan Kennedy — saat sedang dipindahkan ke penjara daerah.
Fidel Castro
Dokumen Departemen Pertahanan dari tahun 1963 membahas Perang Dingin awal 1960-an dan keterlibatan AS di Amerika Latin, yang bertujuan untuk menggagalkan dukungan pemimpin Kuba Fidel Castro terhadap kekuatan komunis di negara lain.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa Castro tidak akan sejauh itu memprovokasi perang dengan Amerika Serikat atau meningkatkan ketegangan hingga "membahayakan rezim Castro secara serius dan langsung."
"Tampaknya lebih mungkin bahwa Castro akan meningkatkan dukungannya terhadap kekuatan subversif di Amerika Latin," tulis dokumen tersebut.
Salah satu dokumen yang dirilis pada Januari 1962 mengungkapkan rincian proyek Rahasia bernama "Operasi Mongoose," atau disebut juga "Proyek Kuba," yang merupakan kampanye operasi rahasia dan sabotase yang dipimpin CIA terhadap Kuba. Proyek ini disahkan oleh Kennedy pada tahun 1961 dengan tujuan menggulingkan rezim Castro.
Ratusan buku dan film, seperti film "JFK" karya Oliver Stone tahun 1991, telah memicu industri teori konspirasi, menuding saingan Perang Dingin seperti Uni Soviet atau Kuba, Mafia, bahkan wakil presiden Kennedy, Lyndon Johnson.
Para ahli meragukan bahwa kumpulan informasi baru ini akan mengubah fakta dasar kasus, yaitu bahwa Lee Harvey Oswald menembak Kennedy dari jendela gudang buku sekolah saat iring-iringan presiden melewati Dealey Plaza di Dallas.
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan di era Trump, Robert F. Kennedy Jr., yang merupakan putra Robert Kennedy dan keponakan John F. Kennedy, mengatakan bahwa ia percaya CIA terlibat dalam kematian pamannya, sebuah tuduhan yang disebut CIA tidak berdasar. Kennedy Jr. juga mengatakan bahwa ia percaya ayahnya dibunuh oleh beberapa penembak, sebuah pernyataan yang bertentangan dengan catatan resmi.
Pelepasan dokumen ini mengikuti undang-undang Kongres pada 26 Oktober 1992 yang mengharuskan dokumen pembunuhan yang belum disunting di Arsip Nasional dirilis sepenuhnya 25 tahun kemudian.