Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dijadwalkan mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka pada hari Jumat di Malaysia di tengah meningkatnya ketegangan terkait perdagangan, pertahanan, dan isu-isu lainnya.
Pertemuan tersebut akan berlangsung di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang diadakan di ibu kota Kuala Lumpur, The Washington Post melaporkan.
Meskipun baik AS maupun China bukan anggota ASEAN, kedua negara tersebut secara aktif mendekati negara-negara Asia Tenggara, meskipun banyak negara di kawasan ini tetap berhati-hati untuk berpihak.
Menurut jadwal publik Menteri Luar Negeri, Rubio dan Wang dijadwalkan berbicara pada Jumat sore.
Pada hari Kamis, Rubio menyatakan niatnya untuk membahas dukungan Beijing terhadap Rusia dalam perang di Ukraina dengan Wang.
“China jelas mendukung upaya Rusia. Saya pikir, secara umum, mereka bersedia membantu sejauh yang mereka bisa tanpa ketahuan,” kata Rubio tak lama setelah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Rubio, yang dikenal sebagai tokoh keras terhadap China selama 14 tahun sebagai senator dari Partai Republik, masuk dalam daftar hitam Beijing pada tahun 2020 dan masih berada dalam daftar sanksi mereka. Dia terakhir kali berbicara dengan Wang melalui telepon pada bulan Januari, tak lama setelah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.