PERANG GAZA
2 menit membaca
Trump sebut krisis kelaparan di Gaza hal yang 'mengerikan', tetapi tidak menyinggung blokade Israel
Presiden AS mengakui semakin parahnya bencana kemanusiaan di Gaza yang dikepung Israel, sementara pejabat AS bersiap untuk memeriksa situs pangan kontroversial yang dikelola Israel, di mana Tel Aviv telah membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina.
Trump sebut krisis kelaparan di Gaza hal yang 'mengerikan', tetapi tidak menyinggung blokade Israel
Trump mengatakan warga Gaza 'sangat lapar', menyebut krisis kelaparan 'mengerikan'. / AP
1 Agustus 2025

Presiden AS Donald Trump telah mengakui kelaparan parah yang dihadapi warga Palestina di Gaza, menggambarkan krisis kelaparan tersebut sebagai sesuatu yang "mengerikan" di tengah pengepungan Israel yang sedang berlangsung dan pembatasan bantuan kemanusiaan.

"Ini mengerikan, apa yang terjadi di sana. Ya, ini hal yang mengerikan. Orang-orang sangat kelaparan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis. "Ini situasi yang sangat buruk."

Namun, Presiden AS tersebut tidak menyebutkan Israel, yang telah menyebabkan kematian lebih dari 1.000 warga Palestina di dekat antrean bantuan di lokasi distribusi bantuan.

Pernyataannya muncul ketika utusan khusus Trump, Steve Witkoff, dan Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, bersiap untuk mengunjungi Gaza guna menilai lokasi distribusi makanan kontroversial yang dioperasikan Israel, GHF, dan mengoordinasikan strategi bantuan baru.

"Mereka akan melakukan perjalanan ke Gaza untuk memeriksa lokasi distribusi saat ini dan mengamankan rencana untuk mengirimkan lebih banyak makanan serta bertemu dengan warga Gaza setempat untuk mendengar langsung tentang situasi genting di lapangan," kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

Leavitt tidak menjelaskan siapa "warga Gaza setempat" yang akan ditemui oleh para pejabat tersebut.

Kunjungan ini dilakukan setelah pertemuan yang disebut "sangat produktif" antara Witkoff, Huckabee, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, menurut Leavitt.

Dia menambahkan bahwa kedua utusan tersebut akan memberikan laporan kepada presiden segera setelah mereka kembali untuk menyelesaikan rencana pengiriman bantuan.

Perjalanan ini dilakukan di tengah meningkatnya keprihatinan internasional atas krisis kelaparan di Gaza, di mana Israel telah memberlakukan blokade hampir total sejak 2 Maret, menghentikan semua konvoi bantuan meskipun ada seruan mendesak dari PBB dan kelompok-kelompok bantuan.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us