Pekan ini, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pesan tegas tentang ancaman kebakaran hutan yang kian meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Berbicara di Ankara dalam acara Green Homeland Heroes on Duty, ia menekankan pentingnya tanggung jawab manusia untuk mencegah kebakaran hutan dan menggarisbawahi bahwa kelalaian kecil bisa berujung pada bencana besar.
“Cuaca semakin panas, kelembapan turun, dan angin bertiup lebih kencang. Dalam kondisi seperti ini, menyalakan api di ladang terbuka dekat hutan adalah kesalahan fatal. Ini bukan sekadar kelalaian. Jika bukan karena ceroboh, maka ini adalah bentuk pengkhianatan,” ujar Erdogan dalam acara tersebut.
Pernyataan Erdogan mencerminkan kenyataan global dalam krisis iklim. Dari Turkiye hingga California, Yunani hingga Portugal, kebakaran hutan kini semakin sering dipicu oleh kesalahan kecil manusia yang berkembang menjadi kobaran besar yang menghancurkan.
Berikut ini beberapa penyebab umum kebakaran hutan dan bagaimana kesalahan sepele bisa memicu kebakaran besar di berbagai belahan dunia:
1. Puntung rokok sembarangan
Membuang rokok yang masih menyala ke rumput kering adalah salah satu penyebab paling sederhana, namun mematikan, dari kebakaran hutan. Di wilayah rawan kekeringan seperti California dan Eropa selatan, tindakan ini menjadi penyebab utama banyak kebakaran. National Interagency Fire Centre, pusat logistik Amerika untuk manajemen kebakaran hutan, melaporkan bahwa kelalaian manusia menyumbang sebagian besar penyebab kebakaran di negara tersebut.
2. Api unggun dan BBQ yang ditinggal begitu saja
Api unggun dan panggangan yang dibiarkan menyala tanpa pengawasan masih menjadi penyebab utama kebakaran musiman. European Forest Fire Information System (EFFIS) yang memantau kebakaran lewat data satelit mencatat bahwa banyak kebakaran musim panas berasal dari aktivitas rekreasi.
US National Park Service memperkirakan sekitar 85 persen kebakaran hutan di Amerika Serikat disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk api unggun yang ditinggalkan dan pembuangan rokok sembarangan.
Di Turkiye, kajian tentang penyebab kebakaran hutan mengidentifikasi pembakaran jerami, api dari tumpukan sampah, aktivitas berburu, dan puntung rokok sebagai faktor utama. Kesimpulannya: kelalaian adalah pola yang konsisten.
3. Pembakaran sampah kebun dan sisa pertanian
Di Amerika Serikat dan Eropa, pembakaran pertanian masih menjadi sumber risiko.
US Environmental Protection Agency memperingatkan bahwa kondisi kering dan berangin dapat mengubah api kecil menjadi kobaran yang cepat menyebar dan membawa asap ke wilayah luas. Petani atau pemilik kebun yang membakar sisa tanaman tanpa langkah pencegahan dapat dengan mudah memicu kebakaran besar, terutama di musim kering dan berangin.
Komisi Eropa menekankan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran di Eropa, sehingga tindakan pencegahan, termasuk pembakaran limbah yang hati-hati, kini menjadi semakin penting.
Kedua lembaga menyoroti bahwa pembakaran tak terkendali di tengah cuaca berisiko tinggi secara signifikan meningkatkan potensi kebakaran, terutama di wilayah Mediterania dan sebagian kawasan midwest AS.
4. Mesin dan kendaraan yang bermasalah
Gergaji mesin, pemotong rumput, dan knalpot kendaraan yang panas bisa memercikkan api ke vegetasi kering.
US Forest Service menekankan pentingnya perawatan dan penggunaan alat berat dengan aman untuk mengurangi potensi kebakaran akibat mesin. Meski data rinci tentang persentase kebakaran akibat mesin tidak tersedia secara publik, risikonya tetap nyata.
Di Eropa, meski datanya terbatas, pejabat lingkungan memperingatkan bahwa kondisi kering dan percikan dari peralatan atau kendaraan dapat meningkatkan risiko kebakaran.
5. Kembang api dan perayaan
Kembang api secara rutin menjadi penyebab kebakaran hutan di Eropa maupun Amerika Utara.
Komisi Eropa telah menyarankan pembatasan penggunaan kembang api saat musim rawan kebakaran.
Pada 2023, kebakaran hutan telah melanda lebih dari 500.000 hektare wilayah Eropa.
Salah satu kasus paling mencolok terjadi pada 2024 di Yunani, saat kembang api yang diluncurkan dari sebuah kapal pesiar menyebabkan kebakaran hutan di Pulau Hydra. Insiden ini memicu 13 penangkapan. Wali kota setempat menyatakan kemarahannya dan berjanji menempuh jalur hukum, menegaskan betapa seriusnya konsekuensi dari kelalaian semacam ini.
Untuk mengurangi risiko, Komisi Eropa telah menempatkan lebih dari 650 personel pemadam kebakaran dan unit udara di Prancis, Yunani, Portugal, dan Spanyol sebagai persiapan menghadapi musim kebakaran 2025.
6. Pembalakan liar dan deforestasi
Kegiatan pembalakan liar atau yang dikelola secara buruk membuat lantai hutan mengering, memperbesar paparan semak terhadap sinar matahari dan angin. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) PBB, perubahan penggunaan lahan di kawasan Mediterania akibat ekspansi pertanian, pariwisata, dan pembangunan kota telah membuat hutan semakin rentan terhadap kebakaran.
Pembalakan liar, penggembalaan berlebihan, dan pembangunan di wilayah pesisir semakin merusak hutan dan meningkatkan risiko kebakaran.
Mengatasi masalah ini memerlukan kebijakan terintegrasi dan investasi untuk menyesuaikan hutan terhadap perubahan iklim, melibatkan berbagai sektor seperti kehutanan, pertanian, tata kota, air, lingkungan, perencanaan lahan, pendidikan, dan pariwisata.
7. Gangguan pada jaringan listrik
Kabel listrik rusak atau terjatuh telah menjadi penyebab beberapa kebakaran hutan paling menghancurkan dalam beberapa tahun terakhir.
California Public Utilities Commission (CPUC) melaporkan bahwa meskipun infrastruktur kelistrikan hanya menyebabkan kurang dari 10 persen kebakaran yang tercatat, jenis kebakaran ini mencakup hampir setengah dari kebakaran paling merusak di California.
Kebakaran Camp Fire tahun 2018—yang menjadi kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah California—dipicu oleh kerusakan kabel listrik saat angin kencang. Peralatan tersebut dimiliki oleh Pacific Gas and Electric (PG&E), perusahaan utilitas besar yang berbasis di Oakland.
Insiden serupa terjadi pada kebakaran Edgewood tahun 2022 yang dipicu oleh jarak antar kabel listrik yang tidak memenuhi standar. Masalah ini sebenarnya telah diidentifikasi sejak 2016 namun tidak ditindaklanjuti. PG&E akhirnya didenda sebesar 7 juta dolar atas pelanggaran keselamatan terkait insiden tersebut.
Mengapa hal ini penting
Peringatan Erdogan mencerminkan kenyataan pahit: hampir semua kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia.
Komisi Eropa memperkirakan bahwa 96 persen kebakaran hutan di benua tersebut berasal dari aktivitas manusia. Kebakaran ini mengancam keanekaragaman hayati, memperburuk kualitas udara, serta menghancurkan rumah dan kehidupan.
Kehancuran yang terjadi di California, Turkiye, Yunani, dan negara lain pada dasarnya bisa dicegah. Solusinya membutuhkan rasa tanggung jawab bersama yang lebih besar.