Pemerintah Indonesia menyepakati pembelian 50 unit pesawat Boeing dari Amerika Serikat sebagai bagian dari paket kerja sama dagang senilai lebih dari $19 miliar. Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pernyataan resmi di Washington, Selasa (15/7).
Dalam keterangan persnya, Trump menyebut bahwa Indonesia akan membeli berbagai tipe pesawat Boeing, termasuk 737 Max dan 777, yang akan diproduksi secara bertahap dan dikirim dalam beberapa tahun ke depan.
“Indonesia akan membeli 50 pesawat Boeing. Banyak diantaranya tipe 777. Ini adalah kesepakatan luar biasa bagi pekerja Amerika dan mitra yang baik seperti Indonesia,” ujar Trump dari Gedung Putih.
Selain sektor penerbangan, paket perdagangan tersebut juga mencakup rencana pembelian energi oleh Indonesia senilai $15 miliar dan komoditas pertanian senilai $4,5 miliar. Produk-produk yang akan diimpor termasuk minyak mentah, gas alam cair (LNG), gandum, kedelai, dan jagung dari berbagai perusahaan energi dan agribisnis Amerika.
Penurunan tarif dan akses pasar lebih luas
Kesepakatan ini disebut sebagai hasil kompromi diplomatik setelah adanya ancaman tarif baru dari Washington. Sebelumnya, AS mempertimbangkan kenaikan tarif ekspor untuk sejumlah produk Indonesia hingga 32 persen. Namun, melalui jalur negosiasi bilateral, besaran tarif tersebut diturunkan menjadi 19 persen.

Juru bicara pemerintah Indonesia, Hasan Nasbi, menyebut perjanjian ini sebagai bentuk diplomasi ekonomi yang dijalankan dengan prinsip saling menguntungkan. Menurutnya, pembelian pesawat akan digunakan untuk mendukung modernisasi armada maskapai nasional, termasuk Garuda Indonesia dan Citilink.
“Ini bukan sekadar transaksi dagang, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat industri penerbangan nasional dan membuka peluang transfer teknologi,” kata Hasan.
Stabilitas ekonomi dan posisi geopolitik
Dari sisi ekonomi, kesepakatan ini dinilai dapat memperkuat arus investasi langsung ke sektor transportasi dan energi nasional. Ekonom CSIS Jakarta, Indra Kesuma, menilai bahwa kerja sama ini merupakan penegasan posisi Indonesia sebagai mitra strategis Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik.
“Perjanjian ini memperkuat posisi tawar Indonesia dalam konfigurasi dagang global tanpa kehilangan prinsip kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Pasar merespons positif pengumuman ini, dengan saham Boeing naik 1,2 persen tak lama setelah pernyataan Trump dirilis. Di sisi lain, penguatan hubungan dagang juga dinilai penting untuk stabilitas nilai tukar dan cadangan devisa Indonesia dalam jangka menengah.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut baik kerja sama ini dan menyebutnya sebagai bentuk hubungan kemitraan yang setara dan saling menghormati. Dalam pernyataan resminya, ia menegaskan bahwa Indonesia terbuka terhadap kerja sama strategis selama tetap berpijak pada kepentingan nasional.
“Kami percaya pada perdagangan yang adil dan setara. Kerja sama ini harus memberi manfaat nyata bagi rakyat Indonesia,” tulis Prabowo dalam unggahan di akun resmi media sosialnya.
Kesepakatan Indonesia-AS ini dijadwalkan akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan tingkat tinggi antar kementerian dalam beberapa bulan ke depan, termasuk kemungkinan kerja sama lanjutan di bidang teknologi penerbangan dan pertahanan sipil.