Dialog bisnis antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Amerika Serikat (AS) resmi diluncurkan pada Jumat di Abu Dhabi. Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden AS Donald Trump, bertepatan dengan kunjungan terakhirnya dalam rangkaian tur ke kawasan Teluk.
Upacara pembukaan menampilkan presentasi dari sejumlah perusahaan di bidang kecerdasan buatan, penerbangan, dan layanan kesehatan. Para pengusaha AS dan Emirat memamerkan proyek unggulan mereka serta membuka peluang investasi bersama.
Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, menyatakan pada Kamis bahwa negaranya berencana menginvestasikan hingga $1,4 triliun di Amerika Serikat dalam 10 tahun ke depan.
UEA menjadi negara ketiga dan terakhir yang dikunjungi Trump dalam tur Teluk-nya, setelah Arab Saudi dan Qatar.
“UEA dan AS sepakat untuk menciptakan jalur bagi UEA membeli beberapa semikonduktor AI paling canggih dari perusahaan-perusahaan Amerika,” kata Trump. Ia menambahkan bahwa UEA, Qatar, dan Arab Saudi memiliki arti penting baginya, “terutama karena hubungan pribadi.”
Kembali ke Washington
Trump mengatakan akan kembali ke Washington setelah menuntaskan rangkaian kunjungannya. “Mari kita lihat apa yang terjadi dengan Rusia dan Ukraina,” ujarnya, merujuk pada pembicaraan damai yang tengah berlangsung di Turkiye.
Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, serta delegasi Ukraina dan Rusia akan bertemu pada hari Jumat.
Ia juga menyatakan niatnya untuk segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, “secepat mungkin setelah jadwal ditentukan.”
Negosiator dari Rusia dan Ukraina dijadwalkan bertemu di Istanbul pada Jumat untuk menggelar pertemuan damai pertama mereka dalam lebih dari tiga tahun. Kedua belah pihak mendapat tekanan dari Trump untuk mengakhiri konflik, yang disebut sebagai perang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Pertemuan ini berlangsung di Istana Dolmabahce, kawasan Bosphorus, dan menandai kemajuan diplomatik setelah lama tidak ada dialog langsung sejak Maret 2022. Menurut sumber dari Kementerian Luar Negeri Turkiye, pertemuan pendahuluan antara pejabat Turkiye, AS, dan Ukraina telah dimulai.
Namun, harapan akan terobosan besar semakin menipis. Pada Kamis, Trump menyatakan bahwa tidak akan ada kemajuan berarti tanpa pertemuannya langsung dengan Putin.