Struktur intelijen Iran mulai memanfaatkan kamera pengawas pribadi untuk mengumpulkan informasi mengenai dampak serangan misil mereka terhadap Israel, demikian dilaporkan Bloomberg mengutip mantan wakil kepala Direktorat Siber Nasional Israel, Rafael Franco.

Menurut Franco, dalam dua hingga tiga hari terakhir, para spesialis Iran mencoba menyusup ke kamera-kamera video guna mengetahui secara pasti lokasi jatuhnya misil dan menyesuaikan akurasi serangan berikutnya.

Seorang mantan pejabat siber Israel bahkan muncul di radio publik untuk mengimbau warga agar mematikan kamera rumah mereka atau setidaknya mengganti kata sandi, setelah salah satu misil Iran menghantam sebuah gedung bertingkat tinggi di Tel Aviv.

Pada pagi hari 20 Juni, militer Israel melaporkan serangan misil terbaru dari Iran. Sistem pertahanan udara pun siaga penuh. Garda Revolusi Iran (IRGC) mengonfirmasi peluncuran tersebut. Targetnya diduga adalah pangkalan udara Nevatim.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa Iran menyerang Rumah Sakit Soroka, tempat tentara Israel dirawat. The Times of Israel melaporkan lantai atas gedung tersebut hancur akibat serangan.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran merilis pernyataan yang memperingatkan bahwa serangan ke Israel akan terus dilakukan hingga negara itu menerima hukuman dan membayar ganti rugi. Teheran juga mengancam akan merespons “dengan segala cara yang tersedia” terhadap kemungkinan serangan lanjutan.