DUNIA
3 menit membaca
Israel dan Iran saling serang dalam gelombang baru konflik
Teheran membatalkan pembicaraan nuklir yang dipandang Washington penting untuk menghentikan serangan Israel, sementara Netanyahu memperingatkan Iran akan serangan yang lebih keras.
Israel dan Iran saling serang dalam gelombang baru konflik
Rudal yang diluncurkan dari Iran menuju Israel terlihat dari Ashkelon. / Reuters
16 Juni 2025

Israel dan Iran melancarkan gelombang serangan baru pada Sabtu malam, memicu kekhawatiran akan potensi perang regional yang lebih luas. Militer Israel mengatakan tengah mencegat misil yang diluncurkan dari Iran, sambil melanjutkan serangan ke target-target militer di Teheran.

Televisi pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa misil dan drone telah diluncurkan ke arah Israel. Beberapa proyektil terlihat di langit malam di atas Yerusalem Timur yang diduduki. Sirene terdengar di Haifa, namun tidak di ibu kota.

Tiga orang tewas di kota Haifa, Israel utara, akibat gelombang terbaru serangan misil Iran, menurut media lokal. Serangan terpisah di wilayah Tamra menewaskan satu orang dan melukai 14 lainnya, termasuk satu dalam kondisi kritis, kata layanan ambulans Israel.

Korps Garda Revolusi Islam Iran menyatakan telah menargetkan lokasi pengisian bahan bakar jet tempur Israel. Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa jet tempur telah menyerang kantor Kementerian Pertahanan Iran di Teheran, serta fasilitas minyak di pinggiran selatan ibu kota.

Media Iran menyebutkan bahwa serangan terhadap depot minyak Shahran di dekat Teheran memicu kebakaran di kompleks kilang, dengan tim penyelamat berupaya mengendalikan api.

Dalam eskalasi yang signifikan, Iran menyatakan bahwa ladang gas South Pars—ladang gas terbesar di dunia—sebagian menghentikan operasinya setelah serangan Israel menyebabkan kebakaran pada Sabtu. Ladang lepas pantai ini, yang terletak di provinsi Bushehr selatan Iran, sangat penting bagi produksi gas domestik.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Iran tentang potensi serangan yang lebih besar, namun mengatakan masih ada kesempatan untuk menghentikan kampanye Israel jika Teheran bersedia memangkas besar-besaran program nuklirnya.

Putaran pembicaraan nuklir antara AS dan Iran yang dijadwalkan digelar di Oman pada Minggu akhirnya dibatalkan. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan diskusi tidak dapat dilangsungkan selagi Iran terus menjadi sasaran serangan "biadab" Israel.

Dalam serangan pertama yang menghantam infrastruktur energi Iran, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan bahwa Iran menghentikan sebagian produksi di ladang gas terbesar dunia setelah kebakaran akibat serangan Israel pada Sabtu.

Ladang gas South Pars, yang berada di lepas pantai provinsi Bushehr di Iran selatan, menyumbang sebagian besar produksi gas negara itu.

Kekhawatiran atas potensi gangguan ekspor minyak dari kawasan telah mendorong harga minyak naik 9% pada Jumat, meskipun Israel tidak secara langsung menyerang sektor minyak dan gas Iran pada hari pertama serangan.

Seorang jenderal Iran, Esmail Kosari, mengatakan pada Sabtu bahwa Teheran tengah mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz, jalur vital keluar masuknya kapal tanker menuju Teluk.

Iran menyatakan 78 orang tewas pada hari pertama serangan Israel, dan puluhan lainnya menyusul pada hari kedua, termasuk 60 orang ketika sebuah misil meruntuhkan blok apartemen 14 lantai di Teheran. Dari jumlah korban itu, 29 di antaranya adalah anak-anak.

Iran melancarkan serangan balasan dengan rentetan misil pada Jumat malam. Sedikitnya tiga orang tewas di Israel akibat serangan tersebut.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us