China mengecam iklan perekrutan yang dibuat oleh Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) yang meminta pejabat China yang kecewa untuk membocorkan rahasia negara sebagai "provokasi politik yang terang-terangan".
"Amerika Serikat tidak hanya secara sengaja mencemarkan nama baik dan menyerang China, tetapi juga secara terbuka menipu dan memikat personel China untuk menyerah, bahkan secara langsung menargetkan pejabat pemerintah China," kata juru bicara kementerian luar negeri Lin Jian pada hari Selasa.
Badan intelijen AS tersebut minggu lalu merilis sejumlah video yang diklaim bertujuan untuk "merekrut pejabat China untuk membantu AS".
Direktur CIA John Ratcliffe mengatakan bahwa video-video sinematik tersebut adalah "salah satu dari banyak cara kami menyesuaikan metode operasi kami di CIA".
Beijing pada hari Selasa menyatakan bahwa Amerika Serikat menggunakan "berbagai metode tercela untuk mencuri rahasia negara lain, mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, dan merusak kekuasaan politik negara lain."
"Video yang dirilis oleh Badan Intelijen Pusat AS di media sosial adalah pengakuan diri dengan bukti kuat atas hal ini," kata Lin.
"China dengan tegas mengutuk ini," tambahnya.
Tuduhan saling memata-matai
Bulan lalu, pejabat keamanan mengatakan bahwa mereka telah mengungkap tiga "agen rahasia" AS yang terlibat dalam serangan siber selama Asian Winter Games di kota Harbin, timur laut China, pada bulan Februari.
Dan pada bulan Maret, Kementerian Keamanan Negara China menyatakan bahwa mereka telah menjatuhkan hukuman mati kepada seorang mantan insinyur karena membocorkan rahasia negara kepada kekuatan asing yang tidak disebutkan namanya.
Beijing pada hari Selasa berjanji untuk mengambil "langkah-langkah yang diperlukan untuk dengan tegas menindak kegiatan infiltrasi dan sabotase oleh kekuatan anti-China asing."
China akan "dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, pembangunan, dan kepentingan keamanan," kata Lin.