Dua orang dilaporkan tewas di New Jersey akibat banjir bandang yang melanda saat badai hebat mengguyur wilayah New York City, menenggelamkan mobil-mobil dan membanjiri stasiun kereta bawah tanah.

Hujan lebat yang terjadi secara intens menyebabkan gangguan perjalanan di sejumlah bandara, jalan raya, dan jalur kereta api di wilayah tersebut pada Selasa waktu setempat.

Lebih dari 5 cm curah hujan tercatat hanya dalam satu jam di Central Park, Manhattan — jumlah tertinggi kedua dalam periode 60 menit sepanjang sejarah, menurut Wali Kota Eric Adams.

Sejumlah video menunjukkan banjir di berbagai stasiun subway pada Senin malam, termasuk semburan air deras seperti geyser yang masuk ke salah satu stasiun di West Side, Manhattan.

Pejabat menyatakan sistem kereta bawah tanah benar-benar kewalahan menghadapi volume curah hujan sebesar itu dalam waktu singkat.

Sistem drainase kota yang sudah tua hanya mampu menampung sekitar 4,44 cm air hujan per jam, jelas Rohit Aggarwala, Komisaris Perlindungan Lingkungan Kota, kepada wartawan pada Selasa. Sebagai perbandingan, badai kali ini mencapai intensitas lebih dari 4 inci (sekitar 10 cm) per jam di puncaknya.

“Saya rasa saya belum pernah melihat hujan sebesar itu sebelumnya,” kata Adams.

Gubernur New Jersey, Phil Murphy, menetapkan status darurat dan menyatakan bahwa dua orang meninggal di Plainfield setelah kendaraan mereka terseret arus banjir.

Kedua korban ditemukan di dalam mobil yang sudah terendam air, ungkap Murphy kepada wartawan.

Murphy menambahkan bahwa beberapa daerah menerima curah hujan hingga 15,25 cm dalam waktu kurang dari 2,5 jam, dan tampaknya ada sejumlah lokasi yang mengalami banjir untuk pertama kalinya.