Partai yang berkuasa di Korea Selatan telah mengganti calon presidennya dengan mantan Perdana Menteri Han Duck-soo, menurut laporan media lokal pada hari Sabtu.
Keputusan dramatis ini diambil setelah pembicaraan antara Han dan Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang sebelumnya mencalonkan Kim Moon-soo untuk mengikuti pemilu bulan depan, menurut Kantor Berita Yonhap.
Partai tersebut telah mengadakan pertemuan darurat untuk memulai proses pembatalan pencalonan Kim sebagai kandidat partai. Keputusan resmi partai ini diharapkan akan diumumkan pada hari Minggu. Kim mengecam langkah tersebut, menyebutnya sebagai "kudeta politik tengah malam."
Pada hari Sabtu, Kim juga dilaporkan mengajukan permohonan mendesak ke pengadilan di Seoul untuk memblokir keputusan kepemimpinan PPP. Sebelumnya, Kim memperingatkan bahwa ia akan mengambil langkah hukum dan politik terhadap keputusan partai untuk menggantinya sebagai kandidat.
"Kudeta politik terjadi di tengah malam. Tindakan anti-demokrasi ini belum pernah terjadi sebelumnya, baik dalam sejarah konstitusi Korea Selatan maupun dalam sejarah dunia," katanya.
"Saya akan meminta pertanggungjawaban hukum dan politik kepada mereka yang bertanggung jawab atas situasi ini," ia memperingatkan.
Korea Selatan akan mengadakan pemilihan presiden mendadak pada 3 Juni setelah Mahkamah Konstitusi mencopot mantan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya.
Menurut survei terbaru dari JoongAng Ilbo, kandidat dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, tetap menjadi unggulan dengan dukungan 47 persen, diikuti oleh Han dengan 23 persen, Kim dengan 13 persen, dan kandidat dari Partai Reformasi, Lee Jun-seok, dengan 4 persen.