Tentara Suriah berhasil merebut kembali dua pos militer dari kelompok teroris PKK/YPG, yang sebelumnya sempat menguasai pos tersebut sebelum akhirnya melarikan diri setelah baku tembak di dekat Bendungan Tishrin di Sungai Eufrat, Suriah.
Seorang sumber dalam dari tentara Suriah mengatakan kepada televisi Suriah pada hari Senin bahwa unit-unit pasukan Suriah yang ditempatkan di sekitar Bendungan Tishrin diserang pada malam hari ketika kelompok teroris yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Suriah mencoba menerobos posisi mereka.
Menurut sumber tersebut, kelompok teroris PKK/YPG sempat menguasai dua pos militer sebelum tentara Suriah melancarkan operasi balasan untuk merebut kembali pos tersebut.
Setelah pertempuran sengit dengan militan, tentara Suriah mengirim bala bantuan ke wilayah tersebut dan berhasil merebut kembali pos-pos tersebut, kata sumber itu.
Setelah jatuhnya rezim mantan Presiden Bashar Assad pada Desember 2024, wilayah selatan provinsi Deir ez-Zor berada di bawah kendali pasukan pemerintahan baru, sementara wilayah utara tetap dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Assad, yang telah memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak tahun 1963.

Perjuangan Turkiye untuk masa depan bebas teror memasuki tahap krusial, didukung konsensus politik dan persatuan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan dan pemimpin MHP Bahceli, kata juru bicara AKP Omer Celik.