Pasukan Israel melancarkan serangan terhadap warga Palestina yang berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan di wilayah Sudania, utara Jalur Gaza. Menurut kantor media pemerintah Gaza, jumlah korban tewas mencapai 51 orang, sementara 648 lainnya mengalami luka-luka.
Insiden ini terjadi sehari sebelumnya, ketika rombongan warga Palestina menuju Sudania untuk mendapatkan tepung dan barang bantuan lainnya yang dikirim dari wilayah Zikim. Menurut pernyataan otoritas Gaza, rombongan kemanusiaan tersebut menjadi sasaran serangan langsung dari pasukan Israel.
“Pembantaian ini sekali lagi menunjukkan bagaimana Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, dengan sengaja menargetkan warga sipil yang mencari makanan,” demikian bunyi pernyataan resmi. Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa tindakan semacam ini merupakan pelanggaran serius terhadap norma hukum internasional.
Menurut informasi dari otoritas setempat, pada hari itu hanya 112 truk bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Namun, akibat kekacauan yang sengaja diciptakan, sebagian besar isi truk tersebut dijarah. Pihak berwenang di Gaza menyatakan bahwa setidaknya diperlukan 600 truk setiap hari yang membawa makanan dan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk.
Di tengah blokade yang disebut sebagai “mencekik dan berdarah” oleh warga Gaza, mencapai jumlah pasokan yang diperlukan menjadi hal yang mustahil.
Sebelumnya, juru bicara Layanan Pertahanan Sipil, Mahmoud Basal, melaporkan bahwa dalam serangan lain di wilayah Zikim, lebih dari 40 orang tewas, sementara rumah sakit setempat penuh dengan korban luka.
