Polisi Korea Selatan menahan enam warga negara Amerika Serikat pada hari Jumat yang mencoba mengirim botol plastik berisi beras, uang kertas satu dolar, dan salinan Alkitab ke Korea Utara melalui laut, menurut laporan media lokal.
Kelompok tersebut ditangkap di dekat area perbatasan terbatas di Pulau Ganghwa, sekitar 50 kilometer sebelah barat Seoul, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Yonhap.
Mereka berusaha melepaskan sekitar 1.300 botol plastik.
Polisi tidak memberikan rincian tambahan, seperti apakah warga negara AS tersebut adalah turis atau memiliki tujuan lain berada di area tersebut.
Area tersebut telah ditutup untuk umum setelah ditetapkan sebagai zona berbahaya pada November tahun lalu, karena pemerintah telah melarang peluncuran selebaran anti-Pyongyang dari wilayah tersebut.
Seorang pejabat polisi mengatakan bahwa warga negara AS tersebut akan diinterogasi dengan bantuan penerjemah.
Di masa lalu, kelompok pembelot Korea Utara yang berbasis di Korea Selatan telah meluncurkan botol serupa ke perairan dekat perbatasan, dengan klaim bahwa botol-botol tersebut dimaksudkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Korea Utara.
Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung, yang mulai menjabat awal bulan ini, telah mengarahkan pihak berwenang untuk mencegah pelepasan selebaran anti-Korea Utara dan menegakkan hukum terhadap aktivitas semacam itu sebagai bagian dari upayanya untuk memperbaiki hubungan dengan Pyongyang.