Masjid Agung Hagia Sophia merayakan ulang tahun kelima sejak keputusan bersejarah pada Juli 2020 yang mengubah statusnya dari museum menjadi masjid.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menandai peringatan ini dengan sebuah pesan yang dibagikan di X pada hari Kamis. “Lima tahun yang lalu hari ini, kami memutus rantainya dan menyatukan kembali Hagia Sophia dengan panggilan azan. Insya Allah, ia akan tetap bebas selamanya,” kata Erdogan.
Postingannya juga menyertakan Keputusan Presiden resmi yang diterbitkan dalam Lembaran Resmi, yang memindahkan Hagia Sophia ke Presidensi Urusan Agama dan membukanya kembali untuk ibadah.
Tempat ibadah dan destinasi wisata
Di masa lalu, Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun hingga penaklukan Istanbul, kemudian menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934 – hampir 500 tahun – dan terakhir sebagai museum selama 86 tahun.
Erdogan dan pemimpin Turkiye lainnya telah lama mengadvokasi agar Hagia Sophia kembali menjadi masjid yang berfungsi, terbuka untuk shalat.
Pada 19 Juli, pengadilan Turkiye membatalkan dekrit Kabinet tahun 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk penggunaannya sebagai masjid.
Pada 24 Juli 2020, shalat Jumat di Masjid Agung Hagia Sophia menandai ibadah Muslim pertama di sana dalam 86 tahun.
Selain menjadi masjid, Hagia Sophia juga termasuk salah satu destinasi wisata utama di Turkiye dan tetap terbuka untuk pengunjung domestik maupun asing.
Pada tahun 1985, Hagia Sophia dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.