DUNIA
3 menit membaca
India berencana untuk mengadakan sensus kasta besar pertama, tetapi apa itu kasta?
Pemerintah India sebelumnya menolak memperbarui data kasta karena khawatir memicu kerusuhan sosial.
India berencana untuk mengadakan sensus kasta besar pertama, tetapi apa itu kasta?
India bersiap untuk meluncurkan sensus yang tertunda, termasuk pertanyaan kontroversial tentang kasta. / AP
6 Juni 2025

India akan memulai sensus penduduk besar-besaran mulai tahun depan. Sensus pertama dalam 16 tahun ini akan dilakukan secara digital dan untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan, mencakup pertanyaan kontroversial tentang kasta.

Kementerian Dalam Negeri mengumumkan rencana pelaksanaan sensus dua tahap yang akan berakhir pada 1 Maret 2027, dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam.

Sensus resmi terakhir India pada 2011 mencatat 1,21 miliar penduduk. Saat ini, populasi negara itu diperkirakan telah melampaui 1,4 miliar jiwa, menjadikannya negara terpadat di dunia menurut Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB.

Survei penduduk yang biasanya dilakukan setiap sepuluh tahun ini awalnya dijadwalkan pada 2021, namun tertunda akibat pandemi COVID-19 dan kendala logistik.

Kementerian Dalam Negeri menyebut sensus baru akan dilakukan dalam dua fase dan selesai pada 1 Maret 2027. Pemerintah akan mengumumkan detail dan jadwal pelaksanaannya akhir bulan ini.

Data yang dikumpulkan mencakup informasi tentang rumah dan penghuninya, seperti jenis kelamin, usia, status pernikahan, agama, bahasa ibu, bahasa sehari-hari, tingkat melek huruf, aktivitas ekonomi — serta kasta.

Apa itu kasta?

Pertanyaan baru tentang kasta menjadi kontroversial.

Kasta adalah sistem hierarki sosial kuno di India yang sangat berpengaruh dalam kehidupan dan politik masyarakat.

Terdapat ratusan kelompok kasta berdasarkan pekerjaan dan status ekonomi di seluruh India, terutama di kalangan Hindu, namun data mengenai jumlah anggota kasta tersebut terbatas atau sudah usang.

Sistem kasta membagi umat Hindu menjadi empat kategori utama – Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra, berdasarkan Manusmriti, kitab Hindu Weda yang kontroversial dan sering dibakar sebagai protes atas diskriminasi.

Di puncak hierarki ada Brahmana yang berperan sebagai pendeta, guru, dan intelektual. Ksatria adalah para pejuang dan penguasa. Waisya merupakan pedagang, dan Sudra mengerjakan pekerjaan kasar.

Kelompok kasta utama ini kemudian terbagi lagi menjadi ribuan sub-kasta, berdasarkan pekerjaan spesifik masing-masing.

Di luar sistem kasta Hindu ini terdapat kelompok achhoot, atau yang disebut Dalit, yang dikenal sebagai “yang tidak tersentuh.”

Dalit menghadapi kekerasan

Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional India, setiap tahun terdapat sekitar 45.935 kasus kekerasan terhadap Dalit, selain diskriminasi dan praktik ketidaktersentuhan, termasuk larangan di tempat-tempat ibadah dan perayaan.

Berdasarkan data National Campaign on Dalit Human Rights (NCDHR), satu kejahatan terhadap Dalit terjadi setiap 18 menit, enam Dalit diculik setiap minggu, tiga perempuan Dalit diperkosa setiap hari, dan 13 Dalit dibunuh setiap minggu di India.

Sejak sensus pertama India pada 1951, hanya Dalit dan Adivasi — kelompok marginal yang dikenal sebagai Scheduled Castes and Tribes — yang dihitung dalam data kasta.

Kuota

India memiliki sistem kuota yang mengalokasikan pekerjaan pemerintah, penerimaan perguruan tinggi, dan kursi terpilih bagi kelompok kasta bawah dan menengah yang dikenal sebagai Other Backward Classes (OBC).

Kebijakan saat ini membatasi kuota hingga 50 persen, dengan 27 persen dialokasikan untuk OBC. Data terbaru tentang kelompok ini diperkirakan akan menimbulkan tuntutan untuk menaikkan kuota.

Berbagai pemerintahan India sebelumnya menolak memperbarui data kasta dengan alasan bisa memicu kerusuhan sosial.

Pengumuman sensus ini muncul beberapa bulan menjelang pemilu penting di negara bagian termiskin India, Bihar, di mana isu kasta menjadi sangat menentukan. Partai Perdana Menteri Narendra Modi menjalankan pemerintahan koalisi di Bihar.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us