PERANG GAZA
4 menit membaca
Sekitar 100 truk bantuan disetujui masuk ke Gaza, menurut PBB
Juru bicara OCHA mengatakan PBB berharap sebagian besar atau semua truk bantuan yang diizinkan bisa masuk ke Gaza, sampai ke titik pengambilan yang sudah ditentukan, lalu melanjutkan distribusi bantuan ke dalam wilayah tersebut.
Sekitar 100 truk bantuan disetujui masuk ke Gaza, menurut PBB
Pada hari Senin, PBB diberi wewenang untuk mengirim sembilan truk ke Gaza dalam apa yang oleh para pejabat PBB digambarkan sebagai "setetes air di lautan" kebutuhan. / AP
21 Mei 2025

Kantor urusan kemanusiaan PBB melaporkan bahwa Israel telah menyetujui masuknya sekitar 100 truk bantuan ke Gaza — jumlah yang masih jauh dari kebutuhan harian sekitar 500 truk untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di wilayah terkepung tersebut.

“Kami telah meminta dan menerima persetujuan lebih banyak truk untuk masuk hari ini, jauh lebih banyak dari yang disetujui kemarin,” kata Jens Laerke, juru bicara UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), kepada wartawan di Jenewa pada Selasa.

“Dan kami berharap, tentu saja, dengan adanya persetujuan itu, banyak — kalau bisa semuanya — akan bisa menyeberang hari ini ke titik di mana mereka dapat diambil dan dibawa lebih jauh ke dalam Gaza untuk didistribusikan,” lanjut Laerke.

Saat diminta menyebut angka pasti, ia menyebut jumlahnya “sekitar 100.” Menurut data PBB, Gaza membutuhkan sedikitnya 500 truk bantuan per hari untuk mencukupi kebutuhan dasar penduduknya.

Pengumuman ini muncul sehari setelah hanya sembilan truk bantuan yang diizinkan masuk Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom pada Senin — jumlah yang berulang kali disebut OCHA dan lembaga bantuan lainnya sebagai sangat tidak memadai untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat Gaza.

Dari sembilan truk yang disetujui masuk pada Senin, Laerke menyebut hanya lima yang benar-benar bisa bergerak ke Gaza akibat tantangan logistik di titik perlintasan.

“Dari sembilan truk itu, lima benar-benar menyeberang ke Gaza … karena alasan logistik. Empat lainnya tidak bisa masuk,” jelasnya, seraya menerangkan bahwa proses perlintasan melibatkan tahapan transfer yang kompleks. “Seperti yang Anda tahu, titik perlintasan ini memiliki beberapa tahapan, termasuk proses pengemasan ulang … dari satu set truk ke truk lain sebelum bisa bergerak masuk.”

Ribuan truk bantuan ‘siap berangkat’, baru lima yang masuk

Bahkan lima truk yang berhasil masuk pada Senin pun belum sepenuhnya diizinkan untuk mendistribusikan bantuan, kata Laerke, karena masih ada pemeriksaan oleh otoritas Israel.

“Truk-truk itu masih berada di bawah kendali Israel di tahap akhir, dan kami membutuhkan izin untuk mengambilnya.”

Izin itu belum keluar hingga Senin, namun Laerke mengatakan situasi berubah pada Selasa pagi.

“Pagi ini, kami telah menerima izin untuk mengambil kelima truk tersebut. Itu yang saya tahu sejauh ini. Kami juga telah menerima izin untuk mengambil lebih banyak truk yang mungkin masuk hari ini,” ujarnya.

OCHA dan lembaga kemanusiaan lainnya terus menyerukan akses bantuan ke Gaza yang aman, konsisten, dan dalam skala besar, mengingat ketersediaan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar di wilayah itu sangat terbatas.

Kepala OCHA, Tom Fletcher, pada Selasa pagi mengatakan dalam program Radio 4 Today milik BBC bahwa 14.000 bayi di Gaza bisa meninggal dalam 48 jam ke depan jika truk bantuan tidak segera mencapai komunitas-komunitas di sana.

Fletcher menekankan bahwa ribuan truk bantuan yang membawa “makanan bayi dan nutrisi” saat ini sudah “siap diberangkatkan” di tengah pembatasan ketat dari Israel.

Bantuan untuk Gaza hanya ‘tiga jam jauhnya’, tapi masih tertahan di Yordania

Dikelilingi oleh tumpukan pasokan kemanusiaan, juru bicara UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina), Louise Wateridge, menggambarkan kondisi memilukan antara kebutuhan mendesak di Gaza dan bantuan yang masih tertahan hanya beberapa jam perjalanan.

Berpartisipasi dalam pengarahan PBB di Jenewa melalui sambungan daring dari Amman, Yordania, ia mengatakan: “Di sini ada cukup makanan untuk, misalnya, 200.000 orang selama sebulan penuh. Ada obat-obatan untuk membuat sembilan pusat kesehatan UNRWA dan 38 pos medis tetap berfungsi. Itu cukup untuk memberikan layanan kesehatan kepada 1,6 juta orang. Ada paket kebersihan untuk 200.000 keluarga, selimut untuk 200.000 keluarga, dan perlengkapan belajar untuk 375.000 anak.”

Terkait gudang UNRWA di dalam Gaza, Wateridge menyebut bahwa ia baru menerima rekaman dari rekan-rekannya pagi ini yang menunjukkan “semuanya kosong.”

Ia menambahkan bahwa UNRWA tak hanya memiliki stok di Amman, tapi juga di beberapa lokasi lain seperti Mesir.

“Situasinya benar-benar absurd. Menyedihkan. Dan terus terang saja, ini tidak bisa dimaafkan. Semua bantuan di sekitar saya ini secara harfiah hanya berjarak tiga jam dari Gaza. Bantuan ini bisa tiba sore ini,” tutupnya.

Israel hingga kini masih menolak seruan internasional untuk gencatan senjata. Sejak Oktober 2023, serangan brutal militer Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 53.600 warga Palestina, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us