China berjanji pada hari Sabtu untuk meningkatkan tindakan keras dan memperketat penegakan hukum terhadap penyelundupan mineral strategis yang dianggap penting bagi keamanan nasional dan krusial untuk pembangunan.

Pernyataan dari Kementerian Perdagangan ini muncul sehari setelah kementerian keamanan negara menuduh badan intelijen asing mencoba "mencuri" mineral tanah jarang dan berjanji untuk menindak infiltrasi dan spionase yang menargetkan sektor penting tersebut.

Sebagai pemasok terbesar di dunia untuk puluhan mineral strategis, China mulai memberlakukan pembatasan ekspor pada tahun 2023 terhadap pasokan yang penting bagi sektor-sektor seperti pembuatan chip, transisi energi, hingga pertahanan.

Pernyataan Kementerian Perdagangan, yang menggambarkan penyelundupan dan ekspor mineral strategis sebagai masalah serius yang harus dilawan, disampaikan dalam pertemuan pejabat yang bertanggung jawab atas koordinasi kontrol ekspor dan badan pemerintah lainnya.

"Kasus penyelundupan oleh sejumlah kecil pelaku kriminal demi kepentingan pribadi mereka sendiri dan kolusi antara pihak domestik dan asing masih terjadi," kata pernyataan tersebut.

‘Pendekatan nol-toleransi’

Metode penghindaran seperti deklarasi palsu dan pengiriman melalui negara ketiga semakin mengambil bentuk yang lebih tersembunyi, tambahnya, sambil mendesak badan pemerintah untuk mencegah aliran ilegal mineral strategis dan teknologi terkait.

China telah mengadopsi pendekatan "nol-toleransi" terhadap penyelundupan dan ekspor mineral strategis, yang akan diperangi dengan tangan besi melalui upaya khusus untuk memperketat penegakan hukum, kata kementerian tersebut.

Pada bulan Mei, China mengatakan akan memperkuat kontrol pada seluruh rantai pasokan ekspor mineral strategis sambil memperketat cengkeramannya pada bahan-bahan yang dianggap penting bagi kepentingan nasional.

Sebelumnya, Beijing meluncurkan kampanye khusus untuk menangani penyelundupan mineral strategis seperti galium, germanium, antimon, tungsten, dan beberapa tanah jarang.