DUNIA
3 menit membaca
Pria bersenjata eksekusi 9 orang usai paksa turun dari bus di barat daya Pakistan
Jenazah korban dengan luka tembak ditemukan di pegunungan semalam; PM Shehbaz Sharif sebut insiden sebagai “aksi terorisme yang disponsori India”.
Pria bersenjata eksekusi 9 orang usai paksa turun dari bus di barat daya Pakistan
Foto arsip penegak hukum di Pakistan / Reuters
11 Juli 2025

Kelompok bersenjata tak dikenal menculik sembilan penumpang dari sebuah bus di Provinsi Balochistan, barat daya Pakistan, dan kemudian mengeksekusi mereka, menurut keterangan pejabat lokal pada Jumat (12/7).

Insiden itu terjadi Kamis malam di wilayah Sur-Dakai, yang terletak di perbatasan distrik Zhob dan Loralai di Balochistan, ujar Asisten Komisaris Zhob, Naveed Alam, kepada wartawan.

Jenazah para korban, dengan luka tembak di tubuh, ditemukan semalam di area pegunungan.

Menurut laporan Dawn yang mengutip sumber-sumber setempat, dua bus penumpang yang sedang dalam perjalanan menuju Punjab dicegat di kawasan Sur-Dakai, dekat jalan raya N-70, di wilayah yang berbatasan antara Loralai dan Zhob. Kelompok bersenjata tersebut memblokade jalan dan menghentikan kedua kendaraan.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa para pelaku naik ke dalam bus, memeriksa kartu identitas para penumpang, dan memaksa 10 orang turun dari kendaraan.

“Mereka menyeret keluar 10 penumpang — tujuh dari satu bus dan tiga dari yang lainnya — lalu membawa mereka pergi ke tempat yang tidak diketahui,” ujar seorang penumpang yang selamat kepada aparat Levies. “Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan terhadap mereka, tapi saya mendengar suara tembakan saat kami pergi.”

Setelah menculik sembilan orang, para pelaku membiarkan kedua bus meninggalkan lokasi.

Dikabarkan, para pelaku memeriksa kartu identitas nasional (CNIC) seluruh penumpang dan secara spesifik menargetkan mereka yang berasal dari Punjab. Mereka juga sempat melepaskan tembakan ke arah bus untuk mencegah para penumpang melarikan diri.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi membenarkan kejadian tersebut dan mengecam keras aksi pembunuhan itu.

“Darah orang-orang tak bersalah akan dibalas. Pembunuhan terhadap warga sipil adalah bentuk nyata dari terorisme yang disponsori oleh India,” kata Sharif.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak India terkait pernyataan tersebut.

Kelompok Balochistan Liberation Front, yang merupakan organisasi terlarang, kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pada Februari tahun ini, kelompok bersenjata juga menghentikan sebuah bus penumpang yang sedang dalam perjalanan dari Quetta menuju Faisalabad di wilayah Barkhan, Balochistan, dan membunuh sedikitnya tujuh orang.

Sementara pada Agustus tahun lalu, militan menewaskan 23 penumpang di Distrik Musakhel, Balochistan, setelah memaksa mereka turun dari sejumlah kendaraan.

Pakistan mengalami lonjakan serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, terutama di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan.

Balochistan, yang kaya akan sumber daya mineral, merupakan provinsi terbesar namun termiskin di Pakistan. Pasukan keamanan telah lama menghadapi pemberontakan bersenjata dari kelompok separatis Baloch yang mengklaim wilayah tersebut diabaikan dalam pembangunan.

Provinsi ini juga menjadi jalur utama bagi proyek China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) senilai USD 62 miliar, yang bertujuan menghubungkan Provinsi Xinjiang di barat laut China dengan pelabuhan Gwadar di Balochistan melalui jaringan jalan, rel, dan pipa untuk mengangkut barang, minyak, serta gas.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us