Kepala Layanan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa para menteri luar negeri negara-negara anggota saat ini fokus mencari solusi diplomatik atas krisis yang melibatkan Iran. Ia menegaskan bahwa ancaman terbesar jika konflik meningkat adalah kemungkinan ditutupnya Selat Hormuz.
“Para menteri luar negeri Uni Eropa tengah berupaya keras mencari jalan keluar secara diplomatik. Mereka sangat khawatir akan potensi eskalasi, karena dampaknya bisa sangat besar. Khususnya, jika Iran menutup Selat Hormuz, itu akan menjadi ancaman serius dan tidak menguntungkan siapa pun,” ujar Kallas kepada wartawan menjelang pertemuan tingkat menteri di Luksemburg.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, juga memperingatkan bahwa blokade terhadap Selat Hormuz akan berdampak bencana bagi Iran.
“Itu akan menjadi langkah bunuh diri, karena saya yakin dunia akan bersatu menentang mereka jika itu terjadi,” kata Rubio.
Sebelumnya, pejabat Iran telah memperingatkan bahwa jika Amerika Serikat campur tangan langsung dalam konflik antara Iran dan Israel, Teheran berpotensi menutup Selat Hormuz—jalur penting bagi sebagian besar ekspor minyak dunia.