PERANG GAZA
2 menit membaca
Jumlah warga Palestina yang tewas di lokasi bantuan Gaza yang kontroversial mencapai 833 jiwa
Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah yang dikepung mengatakan warga sipil tewas saat mencoba mendapatkan bantuan.
Jumlah warga Palestina yang tewas di lokasi bantuan Gaza yang kontroversial mencapai 833 jiwa
Seorang pelayat berduka di pemakaman warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel semalam, di Rumah Sakit Nasser. / Reuters
15 Juli 2025

Selama akhir pekan, setidaknya 28 warga Palestina tewas saat mereka berusaha keras untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut. Kementerian juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas di lokasi bantuan yang dikendalikan Israel sejak 27 Mei telah mencapai 833 jiwa.

Sekitar 5.432 orang juga terluka dalam periode yang sama, sementara Israel menghadapi tuduhan yang semakin meningkat terkait serangan terhadap warga sipil yang berkumpul untuk menerima pasokan makanan dan obat-obatan penting.

Jumlah korban yang mengkhawatirkan ini terjadi setelah serangkaian insiden mematikan yang memicu kecaman baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani, menyebut situasi ini sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima.”

Shamdasani mengatakan, “Ketika orang-orang mengantri untuk mendapatkan pasokan penting seperti makanan dan obat-obatan... dan harus memilih antara ditembak atau diberi makan, ini tidak dapat diterima.”

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah badan bantuan yang didukung oleh AS dan Israel, secara efektif telah mengesampingkan koordinasi bantuan yang selama ini dipimpin oleh PBB.

PBB menolak bekerja sama dengan GHF, dengan alasan bahwa badan tersebut sejalan dengan tujuan militer Israel.

Menurut koresponden TRT World, serangan drone Israel pada tenda pengungsian di Khan Younis pada hari Senin menewaskan dua warga Palestina dan melukai beberapa lainnya.

Dalam insiden terpisah, serangan Israel juga menewaskan dua warga Palestina yang mencari bantuan di Rafah, lima orang lainnya di Kota Gaza, dan dua orang lagi di bagian timur wilayah tersebut.

Hamas menginginkan PBB mengambil alih operasi kemanusiaan dan distribusi bantuan, tetapi Israel tetap bersikeras dengan GHF yang kontroversial.

Badan bantuan PBB menyebut distribusi bantuan oleh GHF sebagai “sebuah penghinaan” dan “jebakan maut yang merenggut lebih banyak nyawa daripada menyelamatkan.”

PBB dan kelompok bantuan swasta menuduh AS dan Israel mengontrol siapa yang menerima bantuan di wilayah yang hancur akibat serangan tersebut.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us