Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, dengan tegas mengecam tindakan genosida Israel di Gaza dalam pidatonya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebut konflik tersebut telah mengubah wilayah itu menjadi "kamp konsentrasi" dan menuduh Israel secara sistematis menargetkan warga sipil.
"Saat kita berkumpul di ruangan ini hari ini, perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina terus berlangsung tanpa henti," kata Fidan pada hari Rabu.
"Lebih dari 2 juta orang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan di Gaza."
Ia menyebutkan adanya pengungsian massal, kehancuran yang meluas, dan pemblokiran bantuan kemanusiaan secara sengaja.
"Warga sipil dibunuh secara sembarangan di titik distribusi bantuan saat mereka mencoba mendapatkan makanan dan air. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang," tambahnya.
‘Mesin yang digerakkan oleh kebencian’
Fidan menuduh Israel melanggar setiap prinsip inti hukum kemanusiaan internasional.
"Tidak peduli apakah Anda seorang anak yang mengambil air atau seorang ibu yang mencari makanan—Anda adalah target dari mesin perang Israel," katanya.
"Ini adalah mesin yang digerakkan oleh kebencian dan impunitas."
Ia memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza telah meningkat menjadi ujian bagi keteguhan moral global.
"Beberapa memilih untuk berpaling. Ini tidak bisa terus berlanjut."
Menteri tersebut menekankan bahwa hanya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dapat memastikan pengiriman bantuan yang efektif, netral, dan bermartabat.
"Prinsip-prinsip kemanusiaan inti seperti kemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi harus ditegakkan," katanya.

Risiko konflik yang lebih luas
Fidan juga memperingatkan bahwa kampanye militer Israel berisiko memicu konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.
"Strategi agresi ini tidak hanya ditujukan pada Palestina tetapi juga pada Lebanon, Suriah, dan Iran," katanya.
"Di Suriah, serangan Israel mengancam perdamaian rapuh yang telah dicapai dengan biaya yang sangat besar."
Ia mendesak komunitas internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan memastikan bahwa Suriah tidak kembali ke dalam kekacauan.
Fidan menegaskan kembali dukungan Turkiye untuk pengakuan internasional penuh terhadap Negara Palestina dan keanggotaannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Ini penting untuk perdamaian yang abadi di Timur Tengah," katanya.
Ia mengakhiri dengan kritik tajam terhadap Dewan Keamanan PBB.
"Dewan ini telah gagal untuk rakyat Gaza. Telah gagal untuk martabat manusia. Ini bukan lagi sekadar darurat kemanusiaan—ini adalah ujian bagi kemanusiaan kolektif kita."
"Apa yang perlu dilakukan sudah sangat jelas: hentikan mesin perang Israel, hentikan impunitas, pastikan gencatan senjata segera dan berkelanjutan, berikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan perbarui komitmen terhadap solusi dua negara—sekarang."