PERANG GAZA
3 menit membaca
Israel berencana hadang kapal bantuan yang coba menembus blokade Gaza
Angkatan laut bersiap hadapi kedatangan kapal Madleen dari Freedom Flotilla yang membawa bantuan dan aktivis.
Israel berencana hadang kapal bantuan yang coba menembus blokade Gaza
Freedom Flotilla bersiap berlayar ke Gaza bawa bantuan kemanusiaan. / Reuters
3 Juni 2025

Israel menyatakan akan menghadang kapal yang membawa aktivis internasional menuju Gaza, dalam upaya menantang blokade atas wilayah yang tengah dilanda krisis kemanusiaan akibat serangan brutal Israel yang terus berlangsung.

Army Radio melaporkan pada Senin bahwa angkatan laut Israel tengah bersiap menyambut kedatangan Madleen, sebuah kapal layar yang diberangkatkan dari Sisilia sebagai bagian dari kampanye Freedom Flotilla ke Gaza. Kapal ini, menurut laporan tersebut, mencoba “menembus blokade laut”.

Koalisi Freedom Flotilla Coalition (FFC), penyelenggara misi ini, dalam pernyataannya menyebut Madleen sebagai kapal sipil yang “membawa bantuan kemanusiaan dan pembela hak asasi manusia internasional dalam aksi langsung menentang blokade ilegal dan genosidal Israel.”

Penumpang kapal ini termasuk relawan dari berbagai negara, di antaranya anggota parlemen Prancis-Palestina, Rima Hassan. Kapal tersebut mengangkut bantuan mendesak bagi warga sipil Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, pembalut wanita, alat desalinasi air, pasokan medis, kruk, dan kaki palsu anak-anak.

“Ini adalah aksi damai perlawanan sipil,” kata FFC. “Seluruh relawan dan awak kapal Madleen telah dilatih untuk tidak menggunakan kekerasan.”

Kapal diperkirakan akan tiba di perairan Gaza dalam waktu sekitar satu minggu, meski menghadapi risiko tinggi dicegat oleh pasukan Israel di perairan internasional.

Pelayaran ini mengikuti upaya serupa yang dilakukan awal Mei lalu, ketika kapal Conscience milik koalisi diserang oleh drone Israel di perairan internasional. Serangan tersebut dikabarkan menyebabkan kebakaran dan merobek lambung kapal.

Kantor Media Gaza menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk memaksa 2,4 juta warga Gaza mengungsi. Mereka menyebut Israel telah menutup semua perlintasan perbatasan sejak 2 Maret, memblokir bantuan kemanusiaan, terutama pasokan pangan.

Pembantaian Israel

Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak Oktober 2023. Lebih dari 54.470 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut data resmi Palestina.

Sekitar 11.000 orang diperkirakan masih terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah yang dihancurkan, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Namun para ahli memperkirakan angka korban sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan otoritas Gaza, bahkan bisa mencapai 200.000 jiwa.

Selama genosida berlangsung, Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan praktis membuat seluruh penduduknya kehilangan tempat tinggal.

Lembaga bantuan internasional telah memperingatkan risiko kelaparan akut yang mengancam lebih dari 2 juta penduduk wilayah tersebut.

Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas kejahatan perangnya terhadap warga sipil di wilayah tersebut.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us